tag:blogger.com,1999:blog-70660749865544491652024-03-20T22:07:41.674+07:00.: Sabjan Badio dalam Jaringan :.Catatan Akhir PekanUnknownnoreply@blogger.comBlogger78125tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-21302428556374194092016-01-22T19:42:00.000+07:002016-01-22T19:42:25.178+07:00SMP Negeri 2 Bantul Raih Nilai Tertinggi pada PPU Putaran I MKKS Kabupaten Bantul 2016BANTUL, Abasrin.com ~ Sebanyak 11964 siswa calon peserta Ujian Nasional 2016 mengikuti Persiapan Pemantapan Ujian (PPU) yang diselenggarakan oleh MKKS Kabupaten Bantul. Kegiatan yang digelar tanggal 18 sampai dengan 21 Januari 2016 itu diikuti oleh 108 sekolah dan madrasah di Kabupaten Bantul.<br />
<br />
Rata-rata nilai yang diperoleh para peserta adalah 65,79 untuk bahasa Indonesia, 42,32 untuk matematika, 48,90 untuk bahasa Inggris, dan 47,50 untuk ilmu pengetahuan alam. Menariknya, kendati bahasa Indonesia memiliki rata-rata tertinggi, nilai sempurna justru hanya terdapat pada mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris. Untuk bahasa Indonesia, nilai tertinggi adalah 96,00 dan nilai tertinggi untuk ilmu pengetahuan alam, nilai tertinggi adalah 95,00. Sementara itu, nilai terendah untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia secara berurutan adalah 14,00, 2,50, 10,00, dan 7,00.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZOoN4QpLHjE1Rx3xSBSpCAMq7aseNfg0bjvQaGV3dvFTYZpKSYcGUrixS7IykZADvQEF0_Sdyirrog19MZ_cRoHigOXNQYca6JVtlLPGel5dg3ZZUBeWUWN-xjW93yj-g8DFjdWEYBrI/s1600/Lambang_Kabupaten_Bantul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZOoN4QpLHjE1Rx3xSBSpCAMq7aseNfg0bjvQaGV3dvFTYZpKSYcGUrixS7IykZADvQEF0_Sdyirrog19MZ_cRoHigOXNQYca6JVtlLPGel5dg3ZZUBeWUWN-xjW93yj-g8DFjdWEYBrI/s320/Lambang_Kabupaten_Bantul.jpg" width="219" /></a></div>
<br />
<br />
Secara personal, nilai rata-rata tertinggi diperoleh oleh Dedek Wahyu H. (94,38), Fx. Yoga Ari Pratama (93,13), dan Ari Camila P.D. (92,88) yang masing-masing berasal dari SMP Negeri 2 Bantul. Sementara itu, untuk urutan ketiga dan keempat diraih oleh Wina Muftisari (92,75) dan Dianita Putri (92,75) yang merupakan siswa SMP Negeri 1 Piyungan dan SMP Negeri 1 Bantul.<br />
<br />
Untuk peringkat per sekolah, rata-rata tertinggi masih diraih oleh pemain lama, yaitu SMP Negeri 2 Bantul, diikuti oleh SMP Negeri 2 Bantul, diikuti oleh SMP Negeri 1 Bantul, SMP Neger 1 Sanden, SMP Kesatuan Bangsa, dan SMP Negeri 1 Banguntapan. Adapun nilai rata-rata sekolah-sekolah tersebut secara berurutan yaitu 76,33, 71,30, 70,54, 68,70, dan 68,12.<br />
<br />
<div>
Dengan peringkat tersebut, secara otomatis SMP Negeri 2 Bantul menduduki posisi pertama untuk sekolah menengah pertama negeri di Kabupaten Bantul.Urutan di bawahnya ditempati oleh SMP Negeri 1 Bantul, SMP Negeri 1 Sanden, SMP Negeri 1 Banguntapan, dan SMP Negeri 1 Piyungan. Nilai rata-rata utuk kelima sekolah itu adalah 76,33, 71,30, 70,54, 68,12, dan 67,95.<br />
<br />
Sementara itu, untuk kategori sekolah menengah pertama swasta secara berurutan diraih oleh SMP Kesatuan Bangsa, SMP Aisyiyah Bantul, SMP Ali Maksum, SMPIT Ar Raihan, dan SMP Muhammadiyah Serandakaan. Nilai kelima sekolah tersebut adalah 68,70, 58,54, 55,76, 54,63, dan 48,67.
<br />
<br />
Tim Abasrin News juga menerima rilis untuk peraih nilai rata-rata tertinggi untuk kategori madrasah. Lima besar untuk kelompok ini ditempat oleh MTs Negeri Bantul Kota, MTs Negeri Gondowulung, MTs Negeri Wonokromo, MTs Lab. UIN, dan MTs Negeri Piyungan dengan nilai rata-rata sekolah secara berurutan 50,32, 47,58, 47,41, 47,02, dan 46,68. (sb)</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-20222806687769053022015-01-23T19:30:00.000+07:002015-01-23T19:30:12.951+07:00Inilah Para Peraih Nilai Tertinggi TPM UN SMP Kabupaten Bantul 2015 Tahap I<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
SMP Negeri 2 Bantul menempatkan diri sebagai peraih rata-rata tertinggi TPM SMP Kabupaten Bantul Tahap I. Sekolah menengah pertama yang beralamat di Jln. Raya Bantul Nomor 2/III ini mampu mengantarkan para siswanya meraih nilai rata-rata TPM UN hampir 8,0 (7,996). Berada di urutan kedua hingga kelima adalah SMP Negeri 1 Sanden, SMP Negeri 1 Bantul, SMP Kesatuan Bangsa, dan SMP Negeri 1 Piyungan dengan nilai rata-rata sekolah secara beurutan 7,47, 7,24, 7,15, dan 7,15.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="separator" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; clear: both; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI5YB5-CGPbbYBVPAyc0i4mXHDWX1ptjmUUufmXhUX8H-IGW4BNk7qTnQ0jnGkVc9Q2iteQuAeqO4F_rmLumZKXfazyxUrwVX6L3ohTHInFGX9Uc44FfjI7VlSQnJUfjCmyNu1UVCzECKM/s1600/logosmp2bantul.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI5YB5-CGPbbYBVPAyc0i4mXHDWX1ptjmUUufmXhUX8H-IGW4BNk7qTnQ0jnGkVc9Q2iteQuAeqO4F_rmLumZKXfazyxUrwVX6L3ohTHInFGX9Uc44FfjI7VlSQnJUfjCmyNu1UVCzECKM/s1600/logosmp2bantul.jpg" height="192" style="cursor: move;" width="200" /></a></div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
Urutan tersebut tidak jauh berbeda dengan keadaan tahun ajaran 2013/2014 lalu, di mana SMP Negeri 2 Bantul dan SMP Negeri 1 Sanden beberapa kali mencatatkan diri sebagai peraih nilai rata-rata TPM tertinggi se-Kabupaten Bantul. Memang, hasil ini hanya merupakan hasil latihan. Kendati demikian, secara implisit menunjukkan kualitas sekolah-sekolah tersebut khususnya dalam menghadapi Ujian Nasional yang akan diselenggarakan beberapa bulan lagi.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
Sementara itu, untuk tingkat sekolah swasta, posisi puncak masih ditempati oleh SMP Kesatuan Bangsa diikuti oleh SMP Ali Maksum, SMP Unggulan Aisyiyah Bantul, SMP Pangudiluhur Sedayu, dan SMP Kanisius Bambanglipuro dengan nilai rata-rata sekolah 7,15, 5,91, 5,62, 5,12, dan 5,09. Hal menarik untuk kategori ini, SMP Unggulan Aisyiah Bantul yang merupakan sekolah baru dan baru akan mengikuti Ujian Nasonal untuk pertama kali langsung menempati posisi ketiga. Kondisi ini mengulang sejarah SMP Ali Maksum dan SMP Kesatuan Bangsa yang langsung menempati posisi puncak ketika pertama kali mengikuti TPM.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
Untuk kategori Madrasah Tsanawiyah, peraih lima besar adalah MTs Lab UIN, MTs Negeri Wonokromo, MTs Negeri Pundong, MTs Negeri Bantul Kota, dan MTs Negeri Gondowulung dengan nilai rata-rata 4,99, 4,90, 4,83, 4,79, dan 4,63. Madrasah Tsanawiyah yang mengikuti TPM Tahap I ini terdiri atas 20 Madrasah Tsanawiyah negeri dan swasta.</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
Media Scanter sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pemeriksaan lembar jawab komputer TPM UN SMP Bantul Tahap I ini juga menyajikan data per siswa. Berdasarkan informasi yang dirilis melalui file yang diumumkan pada laman resmi Media Scanter, siswa yang menempati peringkat pertama pada TPM Tahap I ini adalah Wakhid Hamzah N.H. (SMP Negeri 1 Sanden), Aura Oktavia (SMP Kesatuan Bangsa), Apreliya Putri D. (SMP Negeri 1 Banguntapan), Zulfa Nur Muflihah (SMP Negeri 2 Bantul), dan Eka Melyana C. (SMP Negeri 2 Bantul). Kelimanya secara berurutan meraih nilai rata-rata 9,48, 9,39, 9,35, 9,33, dan 9,30. [abasrin.com]</div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-36506782696165038702015-01-01T13:52:00.000+07:002015-01-01T13:53:08.435+07:00Menelusuri Sejarah, Perkembangan, Prestasi, dan Potensi Papua Indonesia<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
Sejarah panjang Papua yang menyisakan gejolak politis disertai konflik, masih menyajikan misteri tersendiri bagi masyarakat awam. Jangankan memahami akar permasalahan, masyarakat Indonesia sendiri bahkan banyak yang belum mengenal secara dekat dua provinsi yang memiliki maskot cenderawasih tersebut. Oleh karena keterbatasan informasi, bahkan sebagian masyarakat Papua terindikasi tidak memahami secara mendasar sejarahnya sendiri dan segala sesuatu yang terjadi saat ini.</div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
Hiruk-pikuk pertambangan yang sejatinya meneduhkan oleh karena bayangan kemakmuran yang bakal didapatkan, pun kerap berujung pada berita tentang ketidakpuasan. Kandungan emas yang dikabarkan menempati urutan pertama di dunia, kontrak yang penuh misteri karena disinyalir merugikan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Papua, merupakan dua sajian yang begitu familier di media massa Indonesia. Akan tetapi, sajian tersebut kerap diterima secara sepotong-sepotong sehingga tidak pernah menghadirkan pemahaman yang lengkap.</div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div class="separator" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; clear: both; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAY5iEEk1LQ4UGlJ4ETJLVwNnttQouV5iB00bjXU6mpb_XTC7tUZpjCTEvRcdH5XpinZASTZ8D_CVydVQtVNgsZD1G1ik-DzDWaTNyDg6N4d73o2exJJNsyO5P0hgFtFPKNHdxgpbI_4pF/s1600/akupapua.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAY5iEEk1LQ4UGlJ4ETJLVwNnttQouV5iB00bjXU6mpb_XTC7tUZpjCTEvRcdH5XpinZASTZ8D_CVydVQtVNgsZD1G1ik-DzDWaTNyDg6N4d73o2exJJNsyO5P0hgFtFPKNHdxgpbI_4pF/s1600/akupapua.jpg" height="320" width="217" /></a></div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<b style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">Judul</b></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<i style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;"><a href="http://socialagencybaru.com/index.php/buku/ViewBuku/detail/264054/0/AKU%20PAPUA%20INDONESIA%20%20%20%20ASWAJA%20SABJAN%20BADIO%20ASWAJA" target="_blank">Aku Papua Aku Indonesia</a></i></div>
<div style="margin: 0px;">
<b style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">Penulis</b></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">Sabjan Badio</span></div>
<div style="margin: 0px;">
<b style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">Penyunting</b></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">Samiasih, Sri Suharyanti, Siska Yuniati</span></div>
<div style="margin: 0px;">
<b style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">Penerbit</b></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">Aswaja Pressindo</span></div>
<div style="margin: 0px;">
<b style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">Tahun Terbit</b></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">2013</span></div>
<div style="margin: 0px;">
<b style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">Tebal</b></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">xii + 202 halaman</span></div>
<div style="margin: 0px;">
<b style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">ISBN</b></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">978-602-7762-06-0</span></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
Untuk membantu memberikan gambaran tentang Papua tersebut, Sabjan Badio menulis buku<span class="Apple-converted-space"> </span><i>Aku Papua Aku Indonesia</i>. Sabjan Badio berusaha menyajikan sisi yang jauh dari hangatnya dunia politis, jauh dari panasnya konflik kepentingan. Buku ini mendeskripsikan Papua, baik Provinsi Papua maupun Provinsi Papua Barat, secara sederhana, mulai profil, sejarah, perkembangan, prestasi, hingga berbagai potensi yang ada di Papua. Melalui buku ini, pembaca diharapkan dapat mengenal Papua lebih dekat, secara sederhana dan objektif. [@sisyuniati/abasrin.com]</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-3192957971961985772014-07-08T20:16:00.000+07:002014-07-09T19:16:22.429+07:00Kuliah di Universitas Terbuka, Mengapa Tidak?<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>Sabjan Badio</b> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Sistem
pembelajaran jarak jauh dan lemb<span id="goog_862396118"></span><span id="goog_862396119"></span>aga pendidikan yang menggunakan sistem
pendidikan jarak jauh hingga saat ini masih sering dipandang sebelah mata oleh
masyarakat Indonesia. Pada awalnya, saya pun demikian, kendatipun orang tua
saya lulusan Universitas Terbuka, saya tetap berpandangan kurang baik terhadap lembaga
pendidikan dengan sistem demikian. Pandangan ini didasarkan pada pemikiran bahwa
sangat sulit menyelenggarakan pendidikan jarak jauh sehingga ketika ini
dilaksanakan, hasilnya tidak akan sebaik perguruan tinggi dengan sistem tatap
muka langsung.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Pandangan
seperti itu cukup lama hinggap di pikiran saya hingga saya menemukan beberapa
fakta yang menunjukkan sebaliknya. <i>Fakta
pertama</i>, seorang teman yang bekerja sebagai akuntan dan lulusan diploma sekolah
tinggi akuntansi yang menjadi incaran begitu banyak lulusan sekolah menengah
sederajat di negeri ini ternyata melanjutkan dan menyelesaikan program sarjananya di Universitas
Terbuka. Dia dengan bangga mencantumkan almamaternya tersebut pada berbagai kesempatan. Untuk masuk ke sekolah tinggi kedinasan yang mengantarkannya menjadi
seorang akuntan bukanlah perkara mudah. Pasti dia orang yang cerdas sehingga
mampu menyingkirkan begitu banyak pendaftar lain. Menemukan orang secerdasar dia
melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka membuat saya harus mengkaji ulang
pandangan saya dengan sistem pendidikan jarak jauh.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><i>Fakta kedua</i>, seorang teman
yang sedang kuliah di sebuah sekolah percasarjana yang cukup bergengsi di Kota Yogyakarta
mengatakan bahwa dia berasal dari Universitas Ramkhamhaeng, sebuah universitas
terbuka di Thailand. Fakta ini menunjukkan bahwa lulusan universitas terbuka
dapat bersaing dan melanjutkan pendidikan dengan beasiswa penuh pada jenjang
pascasarjana di luar negeri. Fakta ini sekaligus menunjukkan bahwa universitas
dengan sistem pembelajaran jarak jauh tidak hanya ada di Indonesia.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><i>Fakta ketiga</i>, ketika merasa
penasaran, saya mencoba menelusuri profil perguruan tinggi yang menjadi
barometer pendidikan jarak jauh di Indonesia, yaitu Universitas Terbuka. Hal
pertama yang saya telusuri adalah profil pimpinan. Para pemimpinan Universitas
Terbuka ternyata guru besar dan para doktor lulusan luar negeri yang
menunjukkan bahwa para pendidik di universitas ini tidak kalah dengan para
pendidik di universitas-universitas lain di Indonesia. Seperti kita ketahui,
unsur pimpinan perguruan tinggi merupakan para dosen yang mendapat tugas
tambahan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><i>Fakta keempat</i>, biaya
pendidikan di Universitas Terbuka dibandingkan perguruan tinggi negeri lain
sangat bersaing. Terlebih lagi, mahasiswa diuntungkan untuk biaya
transportasi. Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, para mahasiswa tidak
diharuskan datang ke kampus tiap hari.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><i>Fakta kelima</i>, berstatus
negeri. Umumnya, universitas negeri benar-benar didirikan untuk kepentingan
pendidikan tinggi, bukan untuk mencari keuntungan finansial, kepentingan
kelompok, atau kepentingan ideologi tertentu. Demikian pula seharusnya Universitas Terbuka, didirikan semata-mata untuk dengan tujuan untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan tinggi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><i>Fakta keenam</i>, pembelajaran jarak
jauh sangat memudahkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu dalam
mengikuti pembelajaran dengan sistem <i>full</i>
tatap muka. Seperti kita ketahui, banyak orang yang tidak dapat menempuh
pendidikan tinggi karena sibuk bekerja atau aktivitas lain. Adanya Universitas
Terbuka membuat mereka dapat menempuh pendidikan tinggi tanpa perlu
meninggalkan aktivitas rutin mereka selama ini. Para mahasiswa dapat belajar
pada waktu-waktu senggang dan hanya perlu mengikuti kuliah tatap muka saat dan untuk kepentingan tertentu yang frekuensinya tidak tinggi. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><i>Fakta ketujuh</i>, Universitas Terbuka
dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi di daerah-daerah didukung oleh kantor UPBJJ-UT
yang saat ini telah berjumlah 37 kantor yang tersebar di 33 provinsi di
Indonesia. Keberadaan UPBJ-UT ini membuat berbagai keperluan dapat diurus di
sini tanpa harus datang ke kantor pusat Universitas Terbuka di Tangerang
Selatan. UPBJJ-UT juga bertugas menjalin kerja sama dengan para dosen PTN dan
PTS setempat untuk menyediakan tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya. Hal ini meyakinkan saya bagaimana cara Universitas Terbuka melayani para mahasiswanya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan luar negeri.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>Mengenal Universitas Terbuka Lebih Jauh</b></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Cukup
banyak lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan
jarak jauh, baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun diam-diam.
Walaupun begitu, barometer pendidikan tinggi formal jarak jauh hingga saat ini
masih dikantongi oleh Universitas Terbuka. Universitas yang menggunakan moto
“Membuka Akses Pendidikan Tinggi untuk Semua” ini didirikan pada tahun 1984.
Sesuai dengan moto tersebut, Universitas Terbuka memberi kesempatan kepada
semua orang untuk menempuh pendidikan tinggi dengan sistem perkuliahan jarak
jauh.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ut.ac.id/" target="_blank"><img alt="http://www.ut.ac.id/" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE1Wh-lK43Iuup77MNvqxpiwiJHF4iESc_0-svtjSp-pV_ZFBlNcI15pD0McIN6nSY3LqX_K0KuRAwPPFh9e3NHecU8uqHysW7XfMj1c7S8mm2O6X9aR9dIBbG-kz0rkyWSl5WZgPXuhs/s1600/Universitas-Terbuka-UT-Pondok-Cabe-Pamulang-Tangsel.jpg" height="265" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Kampus Universitas Terbuka</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Sumber: alumni-ut.com</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Saat
ini, universitas yang dipimpin oleh Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D. tersebut
telah memiliki empat fakultas ditambah program pascasarjana. <i>Pertama</i>, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP). Fakultas ini menyiapkan para mahasiswa untuk menjadi tenaga pendidik
profesional. Saat ini, FKIP memiliki sebelas jurusan ditambah dua program
sertifikat. <i>Kedua</i>, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Fakultas ini mewadahi tujuh program sarjana
dan tiga program diploma, mulai diploma 2 (D2) sampai dengan diploma 4 (D4). <i>Ketiga</i>, Fakultas Ekonomi, yang menaungi
program studi Ekonomi Pembangunan, Manajemen, dan Akuntansi. <i>Keempat</i>, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA). Di bawah FMIPA terdapat lima program sarjana dan satu
program diploma. <i>Kelima</i>, program
pascasarjana yang dimiliki adalah jurusan (1) ilmu administrasi, (2) manajemen,
(3) Ilmu Kelautan, dan (4) Pendidikan Matematika.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Melihat
sebaran bidang keahlian yang ditawarkan oleh Universitas Terbuka tersebut, terlihat
bahwa universitas ini tidak sekadar mengikuti arus, tetapi benar-benar berusaha
menyiapkan masyarakat Indonesia menghadapi tantangan zaman. Pada program pascasarjana
misalnya, kita mendapati program studi ilmu kelautan dengan minat manajemen
perikanan yang menunjukkan kepekaan universitas ini terhadap kondisi geografis
Indonesia yang terdiri atas banyak laut, danau, dan sungai. Tidak banyak
universitas yang menawarkan program pascasarjana untuk program studi ilmu
kelautan ini.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Sebagai
universitas negeri, Universitas Terbuka juga menyelenggarakan seleksi bersama
masuk perguruan tinggi negeri yang diselenggarakan pada awal tahun ajaran. Bagi
para mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa disarankan untuk mendaftar
melalui jalur ini. Selain ikut dalam seleksi bersama, Universitas Terbuka juga
menyelenggarakan seleksi secara mandiri. Seleksi mandiri ini dapat dilakukan
sepanjang tahun sehingga untuk mendaftar menjadi mahasiswa Universitas Terbuka,
masyarakat tidak perlu menunggu awal tahun ajaran baru. Seleksi sepanjang tahun
ini merupakan di antara keistimewaan Universitas Terbuka.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Berdasarkan
data pada bulan Juni 2014, terdapat 433.763 mahasiswa yang terdaftar sebagai
mahasiswa (ut.ac.id). Jumlah tersebut tersebar di FKIP, FMIPA, FISIP, FEKON, dan
Program Pascasarjana. Dengan jumlah mahasiswa sebanyak itu, yang meliputi
mahasiswa dalam dan luar negeri, maka tidak mengherankan jika UT dikelompokkan
ke dalam <i>The Top Ten Mega University of The World</i> (id.wikipeida.org). Kenyataan ini sekaligus semakin mendekatkan Universitas Terbuka kepada capaian visinya, yaitu "Pada tahun 2021, UT menjadi institusi PTTJJ berkualitas dunia dalam menghasilkan produk pendidikan tinggi dan dalam penyelenggaraan, pengembangan, dan penyebaran informasi PTTJJ."</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ut.ac.id/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzv0CWduGrLWvK-4WOZFaIIyDEl9axzNb2bQ6CSHt4ewW4uL4s2XyEweWFtbigd49ZVFchJSfRao-nU53VVA3pyabbEcJ_x5pOLVpa-jrJzRBMvmPuyP2Xm_MfFGhLAQPmhV1G7sL-MlM/s1600/Jumlah_Mahasiswa_UT_2_Juni_2014_Fakultas.jpg" height="197" width="400" /></span></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"> Statistik Mahasiswa Universitas Terbuka Berdasarkan
Fakultas</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Sumber: ut.ac.id</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Ke-433.763
mahasiswa aktif Universitas Terbuka tersebut berasal dari seluruh penjuru Indonesia
bahkan beberapa di antaranya berdomisili di luar negeri. Berdasarkan data pada
bulan Juni 2014, terdapat 2.266 orang mahasiswa Universitas Terbuka berasal
dari 22 negara di dunia (ut.ac.id).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ut.ac.id/" target="_blank"><span style="font-size: small;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDCOXYKtW1QKuKEGzSYEw460e8YArQDQF8MzxzdnuEaMvQ8FBewi9QOjQKtn94Oze-KscVoWZNMBTwkg7Xr5WLhjO-tODmJRj7enFsMuifys3OPrW8LEO5qGoeQBf7u36ZeTtCpe89pDg/s1600/Jumlah_Mahasiswa_UT_2_Juni_2014_Luar_Negeri.jpg" height="226" width="400" /></span></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Statistik Mahasiswa Luar Negeri Universitas Terbuka</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Sumber: ut.ac.id</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b> </b></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>Prinsip Penyelenggaraan Universitas Terbuka: Terbuka dan
Jarak Jauh</b></span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Seperti
yang telah diuraikan di depan, yang menjadi ciri khas Universitas Terbuka adalah
sistem penerimaan mahasiswa baru yang terbuka dan sistem pembelajarannya yang berupa
pembelajaran jarak jauh. Terbuka di sini dicirikan oleh tiga hal, yaitu (1)
dapat menerima calon mahasiswa lulusan SMA sederajat dan sarjana atau lulusan
D4 (untuk program pascasarjana) dengan tidak mempermasalahkan umur calon
mahasiswa dan tahun kelulusan ijazah, (2) tidak memberlakukan pembatasan atas jangka
waktu penyelesaian studi sehingga tidak dikenal istilah <i>drop out</i> karena waktu studi habis, dan (3) calon mahasiswa dapat
melakukan pendaftaran (registrasi) sepanjang tahun. Sementara itu, jarak jauh dicirikan
oleh (1) ruang, waktu, dan tempat belajar yang fleksibel sesuai dengan kondisi
mahasiswa dan (2) untuk menunjang sistem jarak jauh ini Universitas Terbuka menyiapkan modul cetak dan
noncetak. Untuk modul noncetak berupa video, audio, web, dan media
pembelajaran lain berbasis teknologi. Bahan ajar tersebut didesain sedemikian rupa
agar dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa.</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Perkembangan
teknologi komunikasi membuat model pembelajaran jarak jauh pun semakin berkembang. Para
mahasiswa lebih mudah berkomunikasi dengan para dosen dan sesama mahasiswa dengan menggunakan
telepon, video <i>call</i>, panggilan internet, <i>e-mail</i>, dan berbagai media lain.
Dengan ketersediaan berbagai fasilitas tesebut, jarak dan waktu tidak lagi
menjadi permasalahan besar. Saat ini UT bahkan telah mengembangkan media
pembelajaran <i>online </i>yang dapat diakses dari mana saja, kapan saja, bahkan
secara <i>realtime</i>.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Berbagai informasi tersebut menunjukkan bahwa Universitas Terbuka tidaklah sepantasnya dipandang sebelah mata. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa sudah seharusnya calon mahasiswa menjadikan Universitas Terbuka menjadi satu di antara berbagai pilihannya. Dengan kata lain, kuliah di Universitas Terbuka, mengapa tidak?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><b>REFERENSI</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0mm 0mm 6pt 10mm; text-indent: -10mm;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Harahap, Rachmad
Faisal. 2014. “Begini <i>Lho</i> Cara
Daftar di Universitas Terbuka”, diunduh dari http://kampus.okezone.com/read/ 2014/01/15/373/
926730/begini-lho-cara-daftar-di-universitas-terbuka pada 7 Juli 2014.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0mm 0mm 6pt 10mm; text-indent: -10mm;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Tim Wikipedia.
2014. “Univesitas Terbuka”, diunduh dari http://id.wikipedia.org/ wiki/Universitas_Terbuka
pada 7 Juli 2014.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0mm 0mm 6pt 10mm; text-indent: -10mm;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Universitas
Terbuka. 2014. “UT dalam Angka Periode 2014.1”, diunduh dari http://www.ut.ac.id/tentang-ut/ut-dalam-angka.html
pada 7 Juli 2014.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><i><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Tulisan
ini dibuat untuk diikutkan lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka
memperingatri HUT Univesitas Terbuka ke-30. Tulisan ini adalah karya saya
sendiri dan bukan merupakan jiplakan.</span></span></i></b></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span><br />
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-64862901590954563612014-03-15T12:26:00.001+07:002014-03-15T12:27:24.549+07:00Inilah Lima Siswa Peraih Nilai Tertinggi Tes Pendalaman Materi UN 2014 MKKS Provinsi DI Yogyakarta<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFSqdQ6WWN5iEjzMVS6LFWD1J_m629_aWnINaLmbvf9tQQPmc_uDOSQMBmuZLKETe5U6ROv8HXQE7Biy-ONh5dbgM76PzzCExy0zFZj9knyTWoFcqGPEmBjqp6fT1fmW7hjcKpvQd7f_uH/s1600/Maarif+TPM2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFSqdQ6WWN5iEjzMVS6LFWD1J_m629_aWnINaLmbvf9tQQPmc_uDOSQMBmuZLKETe5U6ROv8HXQE7Biy-ONh5dbgM76PzzCExy0zFZj9knyTWoFcqGPEmBjqp6fT1fmW7hjcKpvQd7f_uH/s1600/Maarif+TPM2.jpg" height="156" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber: abasrin.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tes Pendalaman Materi MKKS Provinsi DI Yogyakarta yang diselenggarakan Rabu (12/3/2014) sampai dengan Kamis (13/3/2014) telah diproses dan hasilnya pun telah diumumkan. Berdasarkan informasi yang disitir dari abasrin.com, TPM MKKS Provinsi ini melibatkan 519 sekolah dari empat kabupaten dan satu kotamadya di DI Yogyakarta. Masih berdasarkan catatan abasrin.com, terdapat 46.303 siswa yang turut serta dalam tes pendalaman materi yang dikhususkan untuk lebih menyiapkan siswa SMP/MTs dalam menghadapi Ujian Nasional 2014 nanti.<br />
<br />
Masih berdasarkan data yang diunduh dari abasrin.com, lima siswa peraih nilai rata-rata TPM tertinggi adalah Muhammad Ulil Azmi dari SMP Negeri 5 Yogyakarta dengan nilai rata-rata 9,60, Emira Rahmasari Arif dari SMP Negeri 8 Yogyakarta dengan nilai rata-rata 9,40, Ihtarosi Nuraeni dari SMP Negeri 1 Sanden dengan nilai rata-rata 9,53, Marwanida Haura SMP Negeri 5 Yogyakarta dengan nilai rata-rata 9,53, dan Rianita Sujarwati dari SMP Negeri 1 Sleman dengan nilai rata-rata 9,50. Hal tersebut menunjukkan, peraih nilai tertinggi didominasi oleh Kota Yogyakarta, kemudian diikuti oleh Bantul dan Sleman.<br />
<br />
Untuk kategori sekolah swasta, lima peraih nilai tertinggi adalah Felishia Serafine H. dari SMP Stella Duce 1 dengan nilai rata-rata 9,41, Devara Izaz Fathan dari SMP Kesatuan Bangsa dengan nilai rata-rata 9,41, Fitria Budi Ananda dari SMPIT Bina Umat Moyudan dengan nilai rata-rata 9,34, Yacinta Christi H. dari SMP Joan Bosco dengan nilai rata-rata 9,30, dan Sabila Aulia Husna dari SMPIT Abu Bakar dengan nilai rata-rata 9,30.<br />
<br />
Secara keseluruhan, rentang nilai untuk mata pelajaran matematika adalah 0,25 sampai dengan 10,00, bahasa Inggris 1,00 sampai dengan 10,00, IPA 0,75 sampai dengan 10,00. Dari keempat mata uji tersebut, satu-satunya mata uji tanpa nilai 10,00 adalah bahasa Indonesia dengan rentang 1,20 sampai dengan 9,80. Belum ada data akurat yang menjelaskan alasan tidak adanya nilai 10,00 untuk mata uji bahasa Indonesia ini.<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-66678392357169482962013-04-07T16:43:00.000+07:002015-12-20T22:03:19.688+07:00Menelusuri Jejak Kesultanan di Pulau Jawa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKvREE_THW9h6EcOtEte5fiw0kcBOw0GgUPRRcL5F_mT0QWkv51GRNtC9rYRqIOQpgyTFP0CtqqD7ttFS5xCMHojoRli_9c-vvnIKq5-Iz4RK6GhZ9orzbL6Svufxqs9FlFtwrYsFoQ7g/s1600/menelusuri+kesultanan+di+tanah+jawa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKvREE_THW9h6EcOtEte5fiw0kcBOw0GgUPRRcL5F_mT0QWkv51GRNtC9rYRqIOQpgyTFP0CtqqD7ttFS5xCMHojoRli_9c-vvnIKq5-Iz4RK6GhZ9orzbL6Svufxqs9FlFtwrYsFoQ7g/s200/menelusuri+kesultanan+di+tanah+jawa.jpg" width="137" /></a></div>
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><b>Siska Yuniati</b></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Pulau Jawa merupakan saksi pesatnya perkembangan Islam di Nusantara. Di Pulau Jawa, Islam masuk di antaranya melalui pusat-pusat kerajaan. Di Pulau Jawa, agama ker<span style="font-size: small;">a</span>jaan banyak ditentukan oleh agama pemimpinnya. Ketika seorang raja beragama Islam, maka bercorak Islamlah kerajaan tersebut. Dengan kata lain, menjadi kesultananlah pemerintahan tersebut. Hal ini sangat disadari oleh para penyebar Islam di tanah air.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Ada enam hal yang dibahas oleh Sabjan Badio dalam bukunya yang berjudul </span><span style="font-family: inherit; font-size: small;"><i>Menelusuri Kesultanan di Tanah Jawa</i></span><span style="font-family: inherit; font-size: small;"><i> </i>ini. Pertama, Sabjan Badio membahas proses masuknya Islam ke Nusantara. Kedua, Sabjan Badio membahas keberadaan Kesultanan Demak. Selanjutnya secara berturut-turut Kesultanan Pajang, Kesultanan Mataram, Kesultanan Cirebon, dan terakhir Kesultanan Banten.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Keenam materi tersebut disajikan dalam enam bab yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana, disesuaikan dengan peruntukan buku ini, yaitu para remaja. Walaupun begitu, buku ini juga bisa dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk berbagai kepentingan.</span> <br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Judul: <i><a href="https://www.tokopedia.com/dutabuku/menelusuri-kesultanan-di-tanah-jawa-m888" target="_blank">Menelusuri Kesultanan di Tanah Jawa</a></i> </span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Penulis: Sabjan Badio</span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Penerbit: Aswaja Pressindo, 2012</span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Tebal: 56 + viii</span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">ISBN: <span style="background-color: white; color: #392529; display: inline ! important; float: none; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 15.8594px; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">978-602-7762-16-9 </span></span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: small;">Harga: Rp20.450</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-58401334647207942332013-04-07T09:47:00.001+07:002015-07-26T12:50:27.571+07:00Menelusuri Seluk-beluk Penerbitan Buku<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk4q4UQRloIbwWEP5wMICxkkWFyCGwehJpl1tc2JJLau9yPY2U52SH-fl5I8oKs75QlPHXTCmH-bOwq4NqSMlSNidejrmvaXmsnJOViWJOVAO1rRDP4LGAVKFH7_GAIAfAVoQEFB66M3g/s1600/bagaimana+buku+bisa+terbit.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk4q4UQRloIbwWEP5wMICxkkWFyCGwehJpl1tc2JJLau9yPY2U52SH-fl5I8oKs75QlPHXTCmH-bOwq4NqSMlSNidejrmvaXmsnJOViWJOVAO1rRDP4LGAVKFH7_GAIAfAVoQEFB66M3g/s200/bagaimana+buku+bisa+terbit.jpg" width="138" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><b>Siska Yuniati</b></span></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Buku
bukanlah benda yang aneh bagi masyarakat Indonesia. Bagi seorang pelajar, buku
adalah kebutuhan pokok sehingga hampir setiap hari dia akan berinteraksi dengan
buku. Walaupun begitu, hanya sedikit saja yang bisa mendefinisikan buku dengan
baik. Mungkin, sama sedikitnya dengan mereka yang mengetahui bagaimana buku diproses
hingga terbit.</span></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Wajar
saja, sampai saat ini, literatur yang mengupas buku masih tergolong sedikit,
apalagi yang mengupas buku sampai ke proses penerbitannya. Literatur yang ada lebih
banyak diproduksi untuk golongan tertentu, misalnya para siswa SMK grafika. Oleh
karena itu, wajar saja jika remaja Indonesia, khususnya pelajar umum, banyak yang awam tentang proses
penerbitan buku. Tidak mengherankan pula, jika kemudian jarang sekali yang
bercita-cita menjadi penyunting atau editor buku, desainer buku, atau pekerjaan
penerbitan lain. Saat bercita-cita menjadi pengusaha pun, tidak ada yang
memilih usaha penerbitan atau percetakan.</span></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Jika
kita melihat besarnya jumlah penduduk di Indonesia, perbukuan, mulai
penerbitan, percetakan, hingga pemasaran, merupakan bisnis yang sangat
potensial. Begitu potensialnya bisnis perbukuan ini, sampai-sampai pimpinan
sebuah perusahaan distributor buku mengatakan bahwa tidak ada buku yang
tidak laku.</span></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Buku
ini, walaupun masih sangat sederhana, sudah mencoba mengupas dunia penerbitan. Ada
tiga poin penting yang dikemukakan dalam buku ini, yaitu (1) penulisan, (2)
penerbitan, dan (3) pemasaran. Sebagaimana judulnya, <i>Bagaimana Buku Bisa Terbit?</i>, buku ini lebih terfokus membahas proses yang terjadi di penerbit.</span></span></span></div>
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Judul: <a href="http://www.gramediaonline.com/moreinfo.cfm?Product_ID=847799" target="_blank"><i>Bagaimana Buku Bisa Terbit?</i></a></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Penulis: <a href="http://www.gramediaonline.com/getsame.cfm?ID=author&search=SABJAN%20BADIO" target="_blank">Sabjan Badio</a></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Penerbit: Aswaja Pressindo, 2012</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tebal: 56 + vi</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">ISBN: 978-602-7762-10-7</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Harga: Rp24.450</span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-32596775742977545842012-10-28T08:09:00.000+07:002014-03-17T09:25:22.520+07:00Masalah Buat Lo(h)?<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sabjan
Badio</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">"Trus kenapa?
Masalah buat loh?" Itu adalah dua kalimat yang kerap muncul di layar kaca
Indonesia akhir-akhir ini. Kalimat tersebut menurut Zain (2012) dipopulerkan
oleh Soimah melalui acara televisi bertajuk Show Imah. Kata tersebut melengkapi
sosok Soimah yang glamor dan terkesan sombong. Setidaknya begitulah yang
terkesan melalui acara tersebut, kesan yang menurut klarifikasi Soimah, sengaja
direkayasa sedemikian rupa semata demi kepentingan dunia hiburan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-IJexZhr0tbIUI1cbZ7iblXt27EXza_Chz3rNq5f4bhh9Dy1AWR86rM7v8fbZpprbYZfVZKm3xLYLjNKW3lRmHiC_0eq5Cb_HNJJFrsVHOiWHegoZqeY6qImAJa23YzGeAdseOrUyHeE/s1600/soimah-kapanlagi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-IJexZhr0tbIUI1cbZ7iblXt27EXza_Chz3rNq5f4bhh9Dy1AWR86rM7v8fbZpprbYZfVZKm3xLYLjNKW3lRmHiC_0eq5Cb_HNJJFrsVHOiWHegoZqeY6qImAJa23YzGeAdseOrUyHeE/s320/soimah-kapanlagi.jpg" height="158" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Soimah Pancawati, kapanlagi.com</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Lebih lanjut, Zain
mengemukakan bahwa permasalahan kalimat "Masalah buat loh?" tidak
sebatas kesombongan, ada pula unsur keegoisan yang jauh dari sifat toleran dan
empati. Orang yang mengatakan kalimat “Masalah buat loe?” merupakan
pengejawantahan sosok yang tidak mau diatur alias orang yang mau enaknya
sendiri. Selain sombong dan egois, terkesan pula keinginan untuk menunjukkan
eksistensi diri dan keinginan untuk mendapat pengakuan atas keberadaannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dalam <i>KBBI</i> (2008),
kalimat “Masalah buat loe?” lekat dengan unsur cakapan. Kata masalah memang
telah dibakukan penggunaannya dalam bahasa Indonesia. Sementara itu, kata <i>buat</i> dan <i>lo/loh/eloh</i> (dalam <i>KBBI </i>ditulis
<i>lu</i>) pada konteks tersebut hanya
digunakan dalam ragam cakapan yang berarti ‘bagi’ dan ‘kamu’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Bahasa Indonesia berbeda
dengan bahasa Jawa yang memiliki strata yang sangat kentara. Dalam bahasa
Indonesia, kasar tidaknya sebuah ungkapan di antaranya ditentukan oleh pilihan
kata, susunan kalimat, nada yang digunakan, dan situasi penggunaannya. Pada
kasus “Masalah buat lo?” dibalik-balik susunannya tetap mengesankan hubungan
yang tidak harmonis dan kesan ketinggian hati penuturnya. Si penutur terlihat
tidak bersedia dipersalahkan dan itu sekadar masalah bagi si “pemerotes”. Hal
ini akan memiliki arti yang berbeda ketika kosa katanya diganti dan kalimatnya
menjadi (1) Apakah saya salah? (2) Mengapa Anda tidak setuju? atau
kalimat-kalimat dengan pilihan kata lain yang di dalamnya menyiratkan sebuah
empati, keinginan bekerja sama, atau keinginan untuk berdamai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Selain kalimat “Masalah
buat loe?” ada pula kalimat “Trus, gue harus bilang wow, gitu?” <i>Kabar
angin</i> menyebutkan bahwa kalimat “Trus, gue harus bilang wow, gitu?”
dipopulerkan melalui sinetron “Yang Masih di Bawah Umur”, sinetron yang tayang
pada sebuah stasiun televisi swasta yang ada di Indonesia. Pada sinetron
tersebut tergambar tokoh yang diperankan oleh Natasha Wilona yang tidak mau
“dikalahkan”. Ketika merasa dikalahkan atau direndahkan, kalimat “Trus, gue
harus bilang wow, gitu?” dengan berbagai varianlah yang muncul dari bibirnya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZknbWROBSeKV2J6r-z7Y1sF-c4cAhufmS0nqZBvzzaqkllliB3OBbPK63s6LmtvwqMnH2agLXKYxkborR1yu9_eR6kaY3eOMo4vrVUzDgzkpiagytqJBurFuY6OCge2tfLKpLODmjp8g/s1600/natasha+wilona+-ejpix.com.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZknbWROBSeKV2J6r-z7Y1sF-c4cAhufmS0nqZBvzzaqkllliB3OBbPK63s6LmtvwqMnH2agLXKYxkborR1yu9_eR6kaY3eOMo4vrVUzDgzkpiagytqJBurFuY6OCge2tfLKpLODmjp8g/s1600/natasha+wilona+-ejpix.com.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Natasha Wilona, ejpix.com</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kalimat “Trus, gue harus
bilang wow, gitu?” memiliki implikasi yang sama dengan kalimat pertama,
“Masalah buat loe?”, sama-sama menunjukkan ketidakempatian penuturnya. Pada
kondisi tertentu dapat pula menunjukkan ketinggian hati, keegoisan. Pusat dari
permasalahan ini sesungguhnya masalah kesantunan. Seseorang yang menjaga
kesantunan dalam berbahasa tidak akan pernah mengucapkan kata-kata yang
merendahkan, menyinggung, apalagi membuat marah pendengarnya. Bahasa santun
merupakan bahasa yang bertujuan komunikatif dengan tetap memperhatikan aspek
lain sehingga selain bertujuan menyampaikan gagasan-gagasan juga memperhatikan
penerimaan yang baik oleh semua pihak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kalimat “Masalah buat
loe?” menjauhkan penuturnya dari kata-kata maaf yang santun dan kalimat “Trus,
gue harus bilang wow, gitu?” menjauhkan penuturnya dari kata-kata sanjungan,
pujian, atau penerimaan yang bermartabat dan memartabatkan seseorang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kehadiran kedua kalimat
yang lengkap dengan efek negatifnya ini, disinyalir akibat arus globalisasi
informasi. Segala sesuatu, baik yang berguna maupun yang sifatnya negatif, akan
mudah masuk ke rumah-rumah masyarakat, bahkan sampai ke area-area yang sangat
pribadi. Anak-anak yang sejatinya belum dibolehkan mengakses, kadangkala tanpa
disadari ikut menyerap dengan baik oleh karena dekatnya informasi tersebut
dengan si anak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Mau tidak mau, hal-hal
seperti ini akan berpengaruh pada perkembangan bahasa Indonesia. Walaupun
begitu, tidak akan sampai pada mengganggu eksistensi bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia dengan kondisi seperti saat ini dan dengan pengawalan lembaga
setingkat badan diperkirakan akan tetap eksis. Hanya saja, proses
pembelajarannya pada generasi mendatang mungkin akan memiliki kadar kesulitan
yang lebih tinggi. Untuk itu, UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) tentu
harus diaplikasikan pada berbagai bidang, di antaranya dengan cara dijadikan
persyaratan dalam penerimaan karyawan (negeri maupun swasta), menjadi syarat
kelulusan siswa dan mahasiswa, dan menjadi syarat dalam penerimaan siswa atau
mahasiswa pada jenjang yang lebih tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Eksistensi UKBI diyakini
juga mampu menciptakan kesadaran pada masyarakat Indonesia akan pentingnya
bahasa Indonesia. Dengan kesadaran ini, pembelajaran bahasa Indonesia, baik
dalam situasi formal, nonformal (termasuk di dalamnya pembelajaran mandiri),
akan semakin marak, sesemarak pembelajaran bahasa Inggris dengan tes TOEFL dan
TOEIC-nya saat ini--bahkan bisa jadi lebih marak. Jika ini terealisasi, para
pencetus Sumpah Pemuda tentu akan dapat tetap “tersenyum”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Selamat memperingati
hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928--28 Oktober 2012.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">REFERENSI</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0mm 0mm 12pt 10mm; text-indent: -10mm;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sugono, Dendy, dkk (ed). 1998. <i>Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat</i>. Jakarta: Balai Pustaka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #eeeeee; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; margin: 0mm 0mm 12pt 10mm; text-indent: -10mm;">
<span style="background-color: transparent; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Zain, Ahmd. 2012. “Masalah
Buat Loe”. http://ahmadzain.web.id/masalah-buat-loe/ diakses 28 Oktober 2012.</span></div>
</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-9783907508108742742012-10-18T13:41:00.000+07:002013-02-15T19:31:27.375+07:00Aku, Bahasa Indonesia, dan Sumpah Pemuda<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjp3c81NrR5phpiQ9N030vcMsWXe9iOjVOny7plQulB0Z14Sc2VPvbNJFzW7JvFKPtBgog4dIyVOmxswoEA29dWb9Q6Dum2gPFzt43oXJyFrTVflOqTkO_TyC-Blex3087WOOfFReFPu-A/s1600/sumpah+pemuda+kaskus.png" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjp3c81NrR5phpiQ9N030vcMsWXe9iOjVOny7plQulB0Z14Sc2VPvbNJFzW7JvFKPtBgog4dIyVOmxswoEA29dWb9Q6Dum2gPFzt43oXJyFrTVflOqTkO_TyC-Blex3087WOOfFReFPu-A/s200/sumpah+pemuda+kaskus.png" width="166" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">kaskus.co.id</td></tr>
</tbody></table>
<b><a href="http://www.abasrin.web.id/">Sabjan Badio</a></b>
<br />
<br />
Orang tuaku dilahirkan di sebuah desa yang masih berbau Melayu. Sedikit
bau Melayu tersebut membuat mereka tidak begitu asing dengan bahasa Indonesia. Tinggal
di perumahan sebuah lembaga pendidikan—yang menurut undang-undang bahasa pengantarnya
wajib menggunakan bahasa Indonesia, membuat lebih akrab lagi dengan bahasa
Indonesia.<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Tempat lahirku berbeda dengan tempat lahir ayah dan ibuku. Aku dilahirkan
di tepian hutan lindung, yang bernama Ketenong. Waktu itu Ketenong belum
menjadi kabupaten seperti sekarang. Sehari-hari di lingkungan aku menggunakan
bahasa daerah, sesampai di rumah, aku menggunakan bahasa Indonesia. Waktu itu, aku
merasakan ada sedikit gengsi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Namun, bukanlah maksudku untuk gagah-gagahan. Kami menggunakan bahasa Indonesia karena orang tuaku berasal dari daerah
lain yang otomatis bahasanya berbeda dengan bahasa yang digunakan di tanah
kelahiranku. Agar tidak membingungkanku, mereka memutuskan menggunakan bahasa Indonesia
di rumah setelah bahasa daerah kelahiranku, bahasa Rejang. Gengsi yang kurasakan waktu itu, sekarang sudah mulai pudar, tergerus arus popularitas bahasa asing.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Tidak lama kemudian, kami pindah ke daerah yang lebih ramai, bernama
Muara Aman. Daerah ini sama seperti di Ketenong, masih menggunakan bahasa
Rejang. Oleh karena daerahnya lebih ramai, beragam lagi orang yang kutemukan di
sana, mulai yang berasal dari kabupaten lain di Provinsi Bengkulu sampai yang
berasal dari provinsi dan pulau berbeda. Kebiasaan menggunakan bahasa Indonesia membuatku tidak
sulit bergaul dengan orang-orang di lingkunganku.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Aku tidak lama di Muara Aman. Ketika umurku menginjak lima tahun, kami
pindah ke Kabupaten Bengkulu Selatan, tepatnya di Kecamatan Talo. Yang pertama
kuarasai ketika sampai di daerah baru adalah persoalan bahasa. Bahasa masyarakat
di Talo menurutku aneh, ada fonem (atau fona?) /o/ yang begitu menonjol. Dalam bahasa
Indonesia kita mengenal kata <i>kita</i>, <i>sama</i>, dan <i>masa</i>, orang Talo menyebutnya <i>kito</i>,
<i>samo</i>, dan <i>maso</i>. Begitu banyak kata-kata dengan fonem /o/.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Bahasa ini aku namakan bahasa Talo karena walaupun memiliki kesamaan
dengan bahasa Melayu dan tentu saja bahasa Indonseia, ada begitu banyak
kosakata yang tidak sama dengan bahasa Indonesia. Untuk mengatakan <i>nanti saja</i>, orang Talo mengatakan kata <i>kudai</i>, yang dalam bahasa Indonesia
berarti ‘bakul’<i> </i>dan<i> </i>bisa pula diartikan sebagai ‘tempat
sirih bundar dari perak’.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Beberapa tahun berselang, aku<i> </i>pun
duduk di kelas lima SD. Banyak suka duka yang terasa, termasuk di antaranya
kenangan atas seorang siswi pindahan yang berwajah penuh dan tak lepas dari
senda gurau. Dia berbahasa Indonesia, sedikit kesulitan berkomunikasi dengan teman-teman.
Oleh karena fasih berbahasa Indonesia, aku sering diajak mengobrol dan
bersenda-gurau. Aku gembira sekali waktu itu. Sayang, itu tidak lama. Si siswi baru harus pindah, pun begitu denganku. Dia pindah ke suatu tempat yang aku
sendiri tak tahu itu di mana. Sementara aku, pindah ke kecamatan lain, yaitu
Kecamatan Pino.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Bahasa masyarakat Pino tidak jauh berbeda dengan masyarakat Talo. Hanya
beberapa saja kosakata yang berbeda, selain itu masalah bunyi /o/ di Talo menjadi /au/ di Pino. Walaupun begitu, ada sedikit kesulitan untuk langsung ber-<i>transformasi</i> <i> </i>menjadi /au/. Selanjutnya masalah
/r/ yang menjadi /gh/ bukanlah perkara serius karena sudah kualami saat di
Talo.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Rupa-rupanya garis hidupku telah ditetapkan untuk berpindah-pindah. Kemudian,
aku ke Manna, ke Yogyakarta, dan sekarang di Bantul. Yogyakarta dan Bantul
sekadar perbedaan pemimpin dan keramaian bagiku, bukan perbedaan bahasa. Yogyakara lebih ramai
dibandingkan Bantul dan bentuknya kotamadya sementara Bantul kabupaten. Keramaian Yogyakarta
bukan karena program KB (Keluarga Berenana) yang gagal, melainkan disebabkan
banyak faktor, di antaranya karena banyaknya pendatang, baik pendatang dari
kabupaten lain dalam Provinsi DI Yogyakarta, maupun pendatang dari provinsi
bahkan negara lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Di tengah keramaian Yogyakarta, aku hampir bisa menemukan berbagai
etnis yang ada di Indonesia. Sebagian besar di antaranya datang oleh karena
ingin melanjutkan pendidikan. Dengan begitu, otomatis mereka adalah orang-orang
terdidik yang pasti sangat akrab dengan bahasa Indonesia. Itu sama artinya
bahasa Indonesia sangat cukup digunakan sebagai alat komunikasi di Yogyakarta.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Saat berkunjung ke daerah-derah lain pun, ke Pati, DKI Jakarta,
Magelang, Madura, Surabaya, cukup dengan modal bahasa Indonesia. Saat berkunjung
ke berbagai lembaga pemerintahan, dinas pendidikan, balai bahasa, Mabes Polri, pengadilan, pun cukup menggunakan bahasa Indonesia. Rupa-rupanya apa yang dicanangkan oleh para
pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 silam tidak sia-sia. Ini tidak mungkin
terjadi pada negara-negara dwibahasa seperti Kanada, apalagi negara-negara dengan multibahasa. Di peradilan, di lembaga pendidikan, atau pada tempat lain mungkin saja yang ditemui bahasa resmi yang tidak kita gunakan dalam keseharian. Memang, orang Kanada 98% menguasai kedua bahasa resminya, bahasa Inggris dan
Perancis, akan tetapi rasanya pastilah tidak akan sama dengan negara yang hanya
mengakui satu bahasa resmi seperti Indonesia. Lagi pula, walaupun hanya 2%,
mereka adalah orang-orang yang tentu saja merasa tidak nyaman dengan konsep
dwibahasa.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Apa yang dikatakan Ahmad Fuadi dalam trilogi <i>Negeri 5 Menara</i>
patut dicermati. Keadaan Indonesia dengan 700-an bahasa daerah menjadi
keheranan sendiri bagi negara-negara lain. Bagaimana bisa negara dengan bahasa
daerah sebanyak itu bisa diseleraskan hanya dengan satu bahasa resmi negara?</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Bersyukur waktu itu pada Sumpah Pemuda yang diakui
adalah bahasa Indonesia. Walaupun memiliki <i>gen</i>
bahasa Melayu, bahasa Indonesia bukanlah bahasa Melayu. Mungkin inilah di
antara yang mendasari bahwa masyarakat Indonesia nyaman-nyaman saja dengan
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah milik bersama yang eksistensinya harus
dijaga bersama. Bahasa Indonesia merupakan bahasa negara dan merupakan lambang nasionalisme yang di negara lain
mungkin tidak berlaku—oleh karena asal-usul bahasa yang
digunakan di negara-negara bersangkutan. Bahasa Indonesia adalah milik bersama
yang merupakan ciri khas keberadaan dan eksistensi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang mampu merekatkan
berbagai perbedaan di tanah air. Berbeda warna kulit, berbeda adat-kebiasaan,
berbeda agama dan kepercayaan, semua menjadi satu dalam tulis dan lisan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Di tengah kebanggaan atas bahasa Indonesia tersebut, ada sedikit kesedihan, di antaranya tentang program SBI dan kecenderungan masyarakat Indonesia untuk lebih bangga dengan mempelajari bahasa asing. Bukan tidak setuju dengan standar internasional. Permasalahannya, masyarakat pendidikan di Indonesia belum siap dengan namanya SBI ataupun sekadar RSBI. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar tidaklah menjadikan RSBI atau SBI sebagai sekolah bertaraf internasional. Kenyataannya para guru, para siswa, masih banyak yang belum mahir berbahasa Inggris. Apa yang terjadi jika mereka harus mengajar dalam bahasa Inggris? Tercetus kabar penggunaan bahasa Inggris dalam KBM (kegiatan belajar-mengajar) justru mempersulit para siswa dalam memahami pelajaran.<br />
<br />
Sejalan dengan itu, masyarakat Indonesia pun semakin grandung dengan namanya TOEFL dan TOEIC. Di tengah kegandrungan tersebut, banyak yang tidak tahu tentang keberadaan UKBI (uji kemahiran berbahasa Indonesia). Jika pu tahu, banyak yang tidak berminat untuk mengikutinya. Lembaga-lembaga pendidikan pun berbondong-bondong menjadikan TOEFL sebagai satu di antara ukuran untuk diterima atau lulus di lembaganya, namun tidak ada yang menggunakan skor UKBI sebagai syarat masuk ataupun lulus. Lembaga pemerintahan juga tidak mau ketinggalan, ada lembaga yang menyaratkan skor TOEFL 600 untuk karyawannya, namun skor UKBI sama sekali tidak disinggung.<br />
<br />
Padahal, di negara asing saja, bahasa Indonesia mulai disadari nilai pentingnya. Ada kabar bahasa Indonesia juga diajarkan di negara-negara
lain. Beberapa perguruan tinggi yang berpandangan maju pun telah membuka
kerjasama pembukaan jurusan bahasa dan/atau sastra Indonesia di negara asing. Ini tentu langkah yang sangat baik. Bahkan,
kabarnya dinas rahasia negara tetangga pun perlu merekrut doktor dalam bidang
bahasa Indonesia oleh karena merasakan pentingnya bahasa Indonesia dalam
aktivititas mereka. Masyarakat Indonesia pun merasakan bahwa ini bukan sekadar persoalan bahasa melainkan juga persoalan strategisnya posisi NKRI dalam pengamatan rahasia mereka.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Melalui kabar perekrutan para doktor itu, kudapati semangat Sumpah Pemuda yang rupa-rupanya
masih bergema. Beberapa orang berkomentar bahwa gaji besar tak ada gunanya jika
itu akan mengorbankan kepentingan negara. Mengajarkan bahasa Indonesia pada
agen-agen rahasia negara asing sama saja mengizinkan mereka memata-matai negeri
sendiri. Aku sangat salut pada mereka ini! Ini adalah Sumpah Pemuda dalam "versi lain", Sumpah Pemuda dalam "versi" implementasi.</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-29320447393956212622012-10-16T09:45:00.000+07:002012-10-16T09:49:15.915+07:00Kisi-kisi Ujian Nasional 2012/2013 Mapel Bahasa Indonesia Masih Sama<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFGQfL62ezMwD9burNYig8coiQgg2LEMJ_r-kPTvqRlzSh5E0sY9DJRQmDodwybB6pG8WaohGVMTR-7Imfn3sPyW5dIP7_sw3dDvUZ-Y80j6TRSJeXVSN-OizgHhvJ4vYYsqG8spapLoo/s1600/ujian4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFGQfL62ezMwD9burNYig8coiQgg2LEMJ_r-kPTvqRlzSh5E0sY9DJRQmDodwybB6pG8WaohGVMTR-7Imfn3sPyW5dIP7_sw3dDvUZ-Y80j6TRSJeXVSN-OizgHhvJ4vYYsqG8spapLoo/s200/ujian4.jpg" width="197" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #228822; font-family: arial; font-size: 13px; line-height: 15px; text-align: start;">metrojambi.com</span></td></tr>
</tbody></table>
Dalam rangka persiapan menghadapai Ujian Nasional 2013, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga menyelenggarakan Workshop Pembinaan Teknis UN 2012/2013. Diklat yang diselenggarakan selama empat hari itu, tanggal 1 s.d. 4 Oktober 2012, diikuti perwakilan guru empat mapel UN SMP dari Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten, Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Pada acara yang bertempat di Museum Batik tersebut, Drs. Budiman, M,Hum, pemateri untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, mengemukakan bahwa kisi-kisi Ujian Nasional berlaku selama tiga tahun. Oleh karena kisi-kisi yang digunakan untuk UN 2011/2012 baru pertama kali digunakan, dapat dipastikan, kisi-kisi untuk Ujian Nasional 2012/2013 akan sama dengan kisi-kisi Ujian Nasional 2011/2012.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Berdasarkan peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) No. 013/P/BSNP/XII/2011, kisi-kisi Ujian Nasional SMP mata pelajaran bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama tahun pelajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="background-color: white; border-collapse: collapse; border-style: none; color: black; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px; text-align: left; width: 574px;"><tbody>
<tr style="height: 7.95pt;"><td style="background-color: silver; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 1pt solid black; height: 7.95pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 33.75pt;" valign="top" width="45"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0mm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">NO</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td><td style="background-color: silver; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 1pt solid black; height: 7.95pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 163.05pt;" valign="top" width="217"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0mm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">KOMPETENSI</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td><td style="background-color: silver; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 1pt solid black; height: 7.95pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 3pt 0mm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">INDIKATOR</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 15.4pt;"><td rowspan="11" style="border: 1pt solid black; height: 15.4pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 33.75pt;" valign="top" width="45"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">1<o:p></o:p></span></div>
</td><td rowspan="11" style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 15.4pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 163.05pt;" valign="top" width="217"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel, berita, iklan, tabel/diagram, bagan, grafik, peta, denah), berbagai karya sastra (puisi, antologi puisi, cerpen, buku kumpulan cerpen, cerita anak, buku cerita anak, novel remaja, novel angkatan 20 – 30-an, dan drama).<o:p></o:p></span></div>
</td><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 15.4pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Mengidentifikasi isi dan bagian suatu teks.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menentukan persamaan isi berita.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menentukan perbedaan penyajian berita.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Mengidentifikasi isi teks biografi/iklan.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menentukan kalimat fakta/opini dalam teks iklan.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menyimpulkan isi paragraf.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Mengidentifikasi isi grafik, tabel, bagan, denah.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Mengidentifikasi unsur intrinsik puisi.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 14.75pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 14.75pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita pendek/cerita anak.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Mengidentifikasi perbedaan karakteristik dua novel.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Mengidentifikasi unsur intrinsik drama.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 13.8pt;"><td rowspan="15" style="border: 1pt solid black; height: 13.8pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 33.75pt;" valign="top" width="45"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">2.<o:p></o:p></span></div>
</td><td rowspan="15" style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 13.8pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 163.05pt;" valign="top" width="217"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menulis dan menyunting teks nonsastra dengan menggunakan kosakata yang bervariasi dan efektif dalam bentuk buku harian, surat pribadi, surat dinas, narasi dan pesan singkat, laporan, pengumuman, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan/ poster, iklan, resensi dan karangan, surat pembaca, teks pidato, dan karya ilmiah; menulis teks sastra dalam bentuk puisi, pantun, dongeng, cerpen, dan drama.<o:p></o:p></span></div>
</td><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 13.8pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menulis catatan pengalaman pada buku harian.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menulis pesan singkat sesuai konteks.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menulis laporan/pengumuman/resensi.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Melengkapi surat pribadi/surat dinas/surat pembaca.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menulis rangkuman.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 14.75pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 14.75pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menulis teks berita sesuai konteks.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 14.75pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 14.75pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menulis slogan sesuai konteks.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menulis iklan sesuai konteks.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menyusun petunjuk melakukan sesuatu.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menulis teks pidato.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 14.75pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 14.75pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menulis rumusan masalah karya ilmiah/saran karya ilmiah/daftar pustaka.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Menyunting kalimat, ejaan/tanda baca, pilihan kata.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Melengkapi pantun.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Melengkapi puisi.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
<tr style="height: 7.85pt;"><td style="border-bottom-color: black; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: black; border-right-width: 1pt; border-style: none solid solid none; height: 7.85pt; padding: 0mm 5.4pt; width: 233.85pt;" valign="top" width="312"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 11.5pt;">Melengkapi naskah drama.<o:p></o:p></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;" />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.78333282470703px;">
<div style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; line-height: normal;">
Kisi-kisi tersebutlah yang menurut Budiman akan digunakan sebagai dasar pembuatan soal untuk Ujian Nasional 2012/2013 yang akan diselenggarakan pada bulan April 2013 mendatang. Ketentuan seperti ini tentunya juga berlaku untuk mapel-mapel lain, yaitu bahasa Inggris, IPA, dan matematika.</div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-69298889409923004522012-10-10T16:35:00.001+07:002012-10-10T16:38:02.429+07:00Ada Bahasa dalam SARA<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLosOvcPSHkHVO2AVqIjXgqQM9OGyeakBnxYRwaXtQbzOBRTpNhniaNVqe2j8_28JYiERAR8GA54wT4V0pGj6d_Z0W74cugHGs5-0q45lmhz0fKTLva-dDkus84NYCWPwe3HLOFDLPDAk/s1600/Communication2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLosOvcPSHkHVO2AVqIjXgqQM9OGyeakBnxYRwaXtQbzOBRTpNhniaNVqe2j8_28JYiERAR8GA54wT4V0pGj6d_Z0W74cugHGs5-0q45lmhz0fKTLva-dDkus84NYCWPwe3HLOFDLPDAk/s320/Communication2.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #228822; font-family: arial; font-size: 13px; line-height: 15px; text-align: start;">jpkc.ecnu.edu.cn</span></td></tr>
</tbody></table>
<b style="font-size: 13.333333969116211px;"><a href="http://www.abasrin.web.id/">Sabjan Badio</a></b><br />
<br />
SARA selama ini dianggap di antara penyebab konflik di
Indonesia. Oleh karena itu, pada banyak kesempatan, SARA selalu didengungkan
sebagai peringatan. Ketika diadakan kompetisi menulis dan foto, SARA menjadi
materi terlarang dan jika melanggar akan menyebabkan peserta lomba
didiskualifikasi. Pada kegiatan-kegiatan lain, SARA hampir tidak pernah
ketinggalan dan ini wajar saja karena Indonesia telah mencatat banyak konflik
terkait SARA ini.<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Komponen pertama dalam SARA adalah <i>suku</i>, selanjutnya <i>agama</i>, <i>ras</i>, dan <i>antargolongan</i>.
Suku berkaitan dengan perbedaan kebudayaan, agama berkaitan dengan keimanan
atau keyakinan, ras berkaitan dengan ciri-ciri fisik, antargolongan berkaitan
dengan banyak hal yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mempertahankan
eksistensi kelompok. Pada pengertian ini, ada satu poin yang terlupakan, yaitu
pada bagian pengertian suku. Jika kita mencermati <i>Kamus Besar Bahasa
Indonesia </i>(Pusat Bahasa, 2008), pengertian suku tidak sebatas masalah
perbedaan kebudayaan, ada rincian yang ditekankan di sana, yaitu “bahasa”.
Lebih detailnya dikemukakan bahwa ‘suku merupakan kesatuan sosial yang dapat
dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas
perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa’.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kedudukan dan fungsi strategis bahasa ini, termasuk dalam
perannya merajut persatuan dan kesatuan bangsa, tertuang dengan tegas dalam
butir ketiga Sumpah Pemuda. Butir tersebut berbunyi “Kami poetera dan poeteri
Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia”. Pernyataan sikap
tersebut secara eksplisit menyatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan “bahasa
persatuan”. Jika kita cermati lebih lanjut dalam Sumpah Pemuda yang lengkap,
kedudukan bahasa disejajarkan dengan kedudukan tanah air (butir pertama) dan
bangsa (butir kedua).</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saat ini, kedudukan bahasa Indonesia juga tertuang dalam UUD 1945
Pasal 36 dan UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 2. Kedua regulasi tersebut
menegasan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa negara. Sebagai bahasa resmi
negara, bahasa Indonesia dinyatakan memiliki peran sebagai (1) bahasa resmi
kenegaraan, (2) pengantar pendidikan, (3) komunikasi tingkat nasional, (4) pengembangan
kebudayaan nasional, (5) transaksi dan dokumen niaga, (6) sarana
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, serta (7) bahasa
media massa (UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 25).</div>
<div class="MsoNormal">
<br />
Kedudukan strategis bahasa Indonesia ini ditindaklanjuti
oleh pemerintah dengan menjadikannya sebagai satu di antara mata pelajaran
wajib di sekolah. Tidak hanya itu, Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui SK Dirjen Dikti <span lang="EN-US">No. 43/DIKTI/Kep/2006</span> mewajibkan bahasa
Indonesia diajarkan pada semua jurusan pada perguruan tinggi<span lang="EN-US">.</span> Ini merupakan langkah preventif dalam
pelestarian bahasa Indonesia yang bisa saja tergerus karena kehadiran
bahasa-bahasa asing sebagai dampak globalisasi dan kemajuan teknologi informasi
atau justru karena pesatnya perkembangan satu di antara bahasa-bahasa daerah
yang ada. </div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Andai Tidak Ada Bahasa Indonesia<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Beberapa negara di dunia memiliki lebih dari satu bahasa
resmi negara. Kanada, Israel, dan Finlandia adalah negara dwibahasa sementara
Singapura dan India adalah negara multibahasa, memiliki bahasa resmi negara
lebih daru dua. Bahasa resmi Kanada adalah bahasa Inggris dan Prancis.
Sementara itu, bahasa resmi Singapura adalah Melayu, Cina, Tamil, dan Inggris.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bangsa Indonesia sendiri walaupun dalam keseharian memiliki tujuh
ratusan bahasa (menurut catatan id.wikipedia.org terdapat 748 bahasa) yang
digunakan sebagai bahasa ibu pada tiap-tiap kelompok masyarakat hanya memiliki
satu bahasa resmi negara, yaitu bahasa Indonesia. Hal ini tentu saja tidak
terlepas dari keberadaan kerajaan besar di Nusantara yang berjaya pada abad
ke-7 sampai dengan abad ke-11, yaitu Kerajaan Sriwijaya. Pada masa berjayanya, Sriwijaya
menetapkan bahasa Melayu sebagai bahasa kerajaan. Oleh karena diresmikan
sebagai bahasa resmi kerajaan, otomatis menjadi bahasa resmi agama dan menjadi bahasa
penghubung yang memiliki peran penting untuk kerajaan yang memiliki wilayah
kekuasaan yang luas apalagi dalam bentuk kepulauan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Fungsi strategis bahasa Melayu ini kemudian juga diakui oleh
pemerintah kolonial Belanda dengan menjadikan bahasa Melayu Tinggi sebagai
bahasa yang digunakan pegawai pribumi, sekolah-sekolah pribumi, dan dalam
penerbitan karya sastra. Bahasa Melayu Tinggi dipilih karena telah memiliki
kitab-kitab rujukan. Seiring dengan pilihan ini, secara perlahan terbentuklah
“embrio” bahasa Indonesia yang terpisah dari bentuk semula, yaitu bahasa Melayu
Riau-Johor. Dalam perkembangannya Belanda sendiri mengawal perjalanan bahasa
Melayu ini dengan “intervensinya” berupa pembentukan <i><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Commissie voor de Volkslectuur</span></i><span class="apple-converted-space"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada
tahun 1908. Lembaga ini merupakan cikal-bakal </span>Balai Pustaka
(id.wikipedia.org). </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Apa jadinya jika Srwijaya tidak menjadikan bahasa Melayu
sebagai bahasa resmi kerajaan? Apa jadinya jika Belanda tidak mengakui bahasa
Melayu sebagai satu di antara bahasa yang digunakan dalam kegiatan resmi
pemerintah kolonial Belanda? Apa jadinya jika Sumpah Pemuda tidak dilakukan?
Bisa jadi, bahasa resmi Indonesia bukanlah bahasa Indonesia, bisa jadi bahasa
Inggris, bisa jadi bahasa Belanda itu sendiri, atau bisa jadi pula bahasa resmi
Indonesia lebih dari satu bahasa.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan
kemungkinan-kemungkinan tersebut, terutama dengan kemungkinan bahasa resmi yang
lebih dari satu bahasa, bisa jadi potensi perbedaan seperti yang terjadi di Kanada
pun terjadi di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Kanada melakukan referendum
dikarenakan anggapan bahwa ada dua pihak yang seharusnya berdiri
sendiri-sendiri di Kanada. Bukti perbedaan tersebut di antaranya adalah adanya
dua bahasa, bahasa yang berbeda, yaitu Inggris dan Prancis. Oleh karena
kedewasaan negara tersebut dalam berdemokrasi, referendum tersebut berjalan
dengan damai dan menghasilkan keputusan bahwa Kanada tetap satu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Peran Lembaga Kebahasaan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kondisi bahasa Indonesia yang cenderung menjadi bahasa kedua
dalam keseharian tentu memerlukan
pengawalan yang intensif dari pemerintah. Jangan sampai satu di antara
bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia justru mendominasi dan menyatakan
diri sebagai bahasa yang paling berhak digunakan secara lebih luas. Terlebih lagi jika tiap-tiap suku merasa bahasanyalah yang paling berhak karena dipandang paling baik. Di antara bentuk
pengawalan yang dilakukan pemerintah adalah keberadaan UU No. 24 Tahun 2009.</div>
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selain melalui
regulasi, pengawalan pemerintah juga dilakukan dengan membentuk lembaga yang
sekarang dinaikkan tingkatnya menjadi badan, yaitu Badan Pengambangan dan
Pembinaan Bahasa Indonesia (Eselon I) di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Keberadaan lembaga
yang secara khusus menangani masalah kebahasaan di tanah air, dengan tugas
utama pengembangan dan pembinaan ini, memiliki peran strategis untuk memastikan
bahasa Indonesia tetap menempati kedudukan yang seharusnya dan bahasa-bahasa
lain, terutama bahasa daerah juga menempati porsinya sendiri dalam perjalanan
Negara Indonesia. Badan Bahasa pun dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk
mencegah terjadinya penyimpangan atau berbagai hal yang mengarah kepada
perkembangan negatif yang berkaitan dengan perkembangan dan eksistensi bahasa
Indonesia. Dengan keberadaan Badan Bahasa ini, kita memiliki lembaga kebahasaan
yang dapat dijadikan rujukan sekaligus menjadi penengah dalam berbagai perbedaan yang berkaitan dengan permasalahan kebahasaan.<o:p></o:p><br />
<br />
<br />
<div style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-para-margin-bottom: .5gd; mso-para-margin-left: 1.0cm; mso-para-margin-right: 0cm; mso-para-margin-top: 0cm; text-indent: -1.0cm;">
<b>Daftar Pustaka</b></div>
<div style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-para-margin-bottom: .5gd; mso-para-margin-left: 1.0cm; mso-para-margin-right: 0cm; mso-para-margin-top: 0cm; text-indent: -1.0cm;">
Anonim. 2012. “Bahasa
Indonesia”.<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia">http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia</a>,
diunduh 10 Oktober 2012 Pukul 10.30.<o:p></o:p></div>
<div style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-para-margin-bottom: .5gd; mso-para-margin-left: 1.0cm; mso-para-margin-right: 0cm; mso-para-margin-top: 0cm; text-indent: -1.0cm;">
<u1:p></u1:p>Anonim. 2012.
“Sriwijaya”.<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya">http://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya</a>,
diunduh 10 Oktober 2012 Pukul 10.30.<u1:p></u1:p><o:p></o:p></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 6pt 1cm; text-indent: -1cm;">
Anonim. 2012.
“Sumpah Pemuda”.<span class="apple-converted-space"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda">http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda</a>,
diunduh 10 Oktober 2012 Pukul 10.30.<o:p></o:p></div>
<div style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-para-margin-bottom: .5gd; mso-para-margin-left: 1.0cm; mso-para-margin-right: 0cm; mso-para-margin-top: 0cm; text-indent: -1.0cm;">
Pusat Bahasa. 2008. <i>Kamus Besar Bahasa Indonesia</i>.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 6pt 35.45pt; text-indent: -35.45pt;">
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 6pt 35.45pt; text-indent: -35.45pt;">
</div>
</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-53926076818047865412012-10-05T18:56:00.001+07:002012-10-05T19:46:35.088+07:00Menimbang Pemanfaatan Website Sekolah sebagai Media Pembelajaran Baca-Tulis untuk Mapel Bahasa Indonesia<div class="MsoNormal">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiliWYqmrAh2BISr0sr3kfbvYIbF0R3NimsSs-nl_G4TKSdvRaghgWka6u5za9rBmsV2dCMxihfBVELAGJTdFLOpy4X46y51z06C5AVEuoRxJYnyUlOE0332_4hu3Rcj4qBPio9F2gZOjI/s1600/writing.gif" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiliWYqmrAh2BISr0sr3kfbvYIbF0R3NimsSs-nl_G4TKSdvRaghgWka6u5za9rBmsV2dCMxihfBVELAGJTdFLOpy4X46y51z06C5AVEuoRxJYnyUlOE0332_4hu3Rcj4qBPio9F2gZOjI/s200/writing.gif" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13.333333969116211px;"><div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #009933; font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px; text-align: start;">www.unm.edu</span> </div>
</td></tr>
</tbody></table>
<b>Sabjan Badio</b><br />
<br />
Awal 2012, Pandi (Pengelola Nama
Domain Indonesia) merilis bahwa terdapat 6.788 domain yang pengguna .sch.id di
Indonesia. Data ini mengindikasikan bahwa paling tidak ada 6.788 sekolah
Indonesia yang memiliki <i>website</i>. Dikatakan
paling tidak karena data ini belum mengalkulasi domain yang menggunakan .com,
org, or.id atau domain-domain yang masih berstatus sebagai sub (masih menginduk
kepada blogspot.com, wordpress.com, dan lain-lain). Jika semua domain tersebut
diperhitungkan, jumlahnya diperkirakan akan jauh lebih besar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan jumlah <i>website</i> sekolah sebanyak itu, dapat
dibayangkan banyaknya informasi yang dapat disebarluaskan melalui perantara <i>website</i> sekolah. Jika dalam satu minggu satu
saja guru yang menulis materi pelajaran dan memublikasikannya di <i>website</i>, paling tidak akan ada 27.152
(6.788 x 4) materi pelajaran yang terpublikasi dalam satu bulan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Angka ini akan menjadi fantastis
jika seluruh sekolah di Indonesia memiliki <i>website</i>
dan seluruh gurunya menulis materi pelajaran atau artikel di <i>website</i> tersebut. Berdasarkan data Badan
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, setidaknya ada 2.39.430 sekolah
terakreditasi di Indonesia. Jika asumsinya masih satu pekan satu artikel, itu
artinya sekolah dapat memublikasikan tulisan sampai 9.57.720/bulan. Berapa
banyak materi yang dipublikasikan jika tiap guru memublikasikan satu tulisan tiap
pekan? Jumlah ini akan semakin luar biasa jika memperhitungkan bahwa guru dalam
satu mapel sangat mungkin menghasilkan lebih dari satu tulisan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Materi yang dipublikasikan secara <i>online</i> tersebut
akan bisa diakses oleh banyak pihak tanpa batasan waktu dan geografis. Siswa dan
guru dapat mengakses data 24 jam sehari dan tujuh hari sepekan dari mana pun
dia berada selama ada akses internet. Dengan konsep ini, para siswa dapat
belajar lintas sekolah. Jika materi tidak ditemukan di <i>website</i> sekolah satu, bisa mengakses materi di <i>website</i> sekolah lain. Jika ini benar-benar diterapkan, bisa jadi
penggunaan buku pelajaran bisa dikurangi. Dengan demikian, biaya untuk
pembelian buku pelajaran bisa ditekan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bisa dibayangkan dengan
bermodalkan satu buah komputer atau laptop, para siswa dapat memperoleh banyak
materi/sumber belajar. Jika dikalkulasi, hal ini akan lebih murah dibandingkan
dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian media pembelajaran (buku
teks, CD pembelajaran) untuk tiap-tiap mata pelajaran.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, keterampilan yang dituntut untuk dikuasai siswa adalah keterampilan
membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Khusus pembelajaran membaca,
hambatan yang biasa muncul adalah keterbatasan bahan bacaan. Hanya sekolah-sekolah
tertentu saja yang mampu memiliki perpustakaan yang memadai dan sesuai dengan
kebutuhan para siswa-siswanya. Keberadaan website sekolah yang dimanfaatkan
secara maksimal, sedikit banyak dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut.
Website sekolah merupakan data digital yang dapat dimanfaatkan secara bersamaan
dalam satu waktu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selain untuk kepentingan
pembelajaran membaca, <i>website</i> sekolah
pun dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran menulis. Merupakan hal yang wajar
jika dalam aktivitas tulis-menulis para siswa membutuhkan motivasi. Janji akan
dipublikasikan merupakan motivasi yang besar bagi para siswa. Mereka yang masih
menapaki tahap perkembangan emosi memiliki kecenderungan suka tampil. Para siswa
akan bangga jika tulisannya “nampang” di <i>website</i>
sekolah dan mendapat respons dari warga sekolah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Akan tetapi, jauh panggang dari
api. Harapan tersebut masih jauh dari kenyataan. Jangankan mengharapkan seluruh
sekolah di Indonesia memiliki <i>website</i>
yang produktif, sekolah-sekolah yang sudah memiliki <i>website</i> pun banyak yang sekadar mempublikasikan ulang materi-materi
yang telah dimuat dari situs lain. Bukan tidak boleh, hanya saja keberadaan dan
nilai kebermanfaatan <i>website</i> yang
sifatnya hanya<span class="apple-converted-space"><span style="color: #333333; font-family: "Segoe UI","sans-serif"; font-size: 7.5pt;"> </span></span><i>republish</i> tentu
akan menjadi rendah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Berbagai Hambatan</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ada banyak hal yan g disinyalir
menjadi kendala dalam pemanfaatan <i>website</i>
sekolah untuk kepentingan pembelajaran baca-tulis. Hambatan-hambatan tersebut
di antaranya (1) tradisi membaca para guru masih rendah, (2) tradisi menulis
para guru masih rendah, (3) sekolah tidak memiliki tenaga khusus pengelola
website, (4) tidak tersedianya piranti yang memadai.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Pertama</i>, masih rendahnya
tradisi membaca para guru. Indikasi rendahnya minat baca ini terlihat dari
sedikitnya buku yang terbit di Indonesia. Berdasarkan data Kompas.com
(29/2/2012), oplah produksi buku di Indonesia pada tahun 2011 masih sebanding
dengan Malaysia dan Vietnam. Padahal, jumlah penduduk Indonesia jauh lebih
banyak dibandingkan kedua negara tersebut. Masih berdasarkan data Kompas.com,
perbandingan produksi buku di Indonesia dengan jumlah WNI diperkirakan hanya 1
: 80.000, satu buku dibaca oleh 80.000 orang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seperti kita ketahui, rata-rata
perusahaan penerbit di Indonesia adalah perusahaan swasta. Itu artinya, mereka
memproduksi barang berdasarkan permintaan. Dapat disimpulkan bahwa, angka
produksi tersebut merupakan hasil analisis pasar perusahaan-perusahaan penerbit
di Indonesia. Kita lihat, pada kasus-kasus buku<span class="apple-converted-space"><span style="color: #333333; font-family: "Segoe UI","sans-serif"; font-size: 7.5pt;"> </span></span><em><span style="color: #333333; font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">best seller</span></em>, perusahaan akan memproduksi
ulang secara terus-menerur satu judul buku, sepanjang ada permintaan atas buku
tersebut. Jika perusahaan hanya memproduksi satu buku untuk 80.000 rakyat
Indonesia, itu artinya, sebesar itulah daya beli masyarakat. Rendahnya tingkat
kepemilikan buku ini, sedikit banyak menggambarkan rendahnya minat baca
masyarakat Indonesia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Lebih jauh, rendahnya minat baca
masyarakat Indonesia telah dibuktikan oleh survei beberapa lembaga
Internasional (Okezon.com, 8/7/2011). Unesco menyimpulkan, minat baca
masyarakat Indonesia terendah di ASEAN. Di tingkat dunia, dari 39 negara,
Indonesia menempati posisi ke-38. Tidak kalah memprihatinkan, data UNDP
menunjukkan posisi minat baca Indonesia berada di peringkat 96, sejajar dengan
Bahrain, Malta, dan Suriname. Sementara untuk kawasan Asia Tenggara, hanya ada
dua negara dengan peringkat di bawah Indonesia, yakni Kamboja dan Laos yang
masing-masing berada di urutan angka seratus.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebenarnya, jauh-jauh hari,
pemerintah telah menyadari akan pentingnya arti membaca ini. Itulah alasan
tanggal 12 November 2003 dicanangkan sebagai gerakan membaca nasional oleh
Presiden Megawati Soekarnoputri (Pelita.or.id). Gerakan membaca ini awalnya
bertujuan menurunkan angka buta aksara. Ujung-ujungnya tentu untuk membangun
tradisi membaca di semua lapisan masyarakat Indonesia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jika gurunya saja jarang membaca, mustahil pula mereka akan dengan
gigih berjuang untuk membiasakan para siswanya membaca. Berdasarkan pengamatan selama
ini, para guru lebih suka memanfaatkan buku teks pelajaran atau lembar kerja
siswa agar mereka bisa mengajar dengan mudah dan tidak perlu bersusah-payah karena
media-media tersebut biasanya dilengkapi dengan kunci-kunci jawaban yang
memanjakan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Kedua</i>, tradisi menulis
guru masih rendah. Jika tradisi membaca masyarakat Indonesia saja masih rendah,
bagaimana dengan tradisi menulis para gurunya? Agus Sartono (Kepala Biro PKLN
Kemdiknas RI, sekarang Kemdikbud RI) melalui Republika Online (18/3/2010)
mengungkapkan, rendahnya tradisi menulis para guru dibuktikan dengan sedikitnya
guru yang sanggup naik pangkat ke Golongan IVB dan IVC, apalagi IVD dan IVE.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masih menurut Agus Sartono,
rendahnya tradisi menulis ini ternyata juga menjadi penyakit para dosen. Jumlah
publikasi ilmiah nasional dosen hanya sebanyak enam persen dan internasional
hanya 0,2 persen.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Guru dan dosen, sebagai ujung
tombak dunia pendidikan, tentu sudah sepantasnya memiliki kemampuan yang
mumpuni dalam menulis. Jika tidak, bagaimana mereka akan mendidik generasi
penulis masa depan? Seperti kata pepata, guru kencing berdiri, murid kencing
berlari. Guru yang terbiasa menulis, akan melahirkan generasi-generasi penulis
masa depan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tradisi menulis ini sesungguhnya
berjalin berkelindan dengan tradisi membaca. Seseorang yang tidak terbiasa
membaca, akan kesulitan melahirkan tulisan-tulisan berkualitas. Sebaliknya,
meningkatnya daya beli dan baca masyarakat terhadap buku erat kaitannya dengan
buku-buku berkualitas yang diproduksi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam kaitannya dengan
pembelajaran menulis, hal ini memunculkan sebuah tanda tanya besar: mungkinkah
seorang guru yang tidak biasa menulis akan membimbing siswanya menulis bahkan
sampai memanfaatkan berbagai media, termasuk di dalamnya <i>website</i> sekolah?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Ketiga</i>, sekolah tidak
memiliki tenaga khusus pengelola website. Sampai saat ini, masih sangat jarang
PNS di sekolah yang berprofesi khusus sebagai pengelola website sekolah.
Hal ini pun terjadi di sekolah-sekolah swasta. Biasanya, pengelolaan website
hanya sebagai pekerjaan sampingan para guru atau staf TU.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jika pengelolaan website masih
dimarginalkan, perkembangan website sekolah akan begitu-begitu terus.
Pengelolaan website bukanlah pekerjaan sederhana yang bisa dilakukan dalam
waktu satu atau dua menit saja. Pengelolaan website, paling tidak membutuhkan
dua unsur keahlian. Keahlian pertama adalah keahlian teknologi informasi.
Keahlian kedua adalah keahlian dalam bidang penulisan dan penyuntingan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Guru-guru yang sudah mencoba
mempublikasikan tulisannya, banyak yang tersandung oleh kasus plagiasi atau
penjiplakan. Mereka tidak mengerti tata aturan dalam pengutipan. Pada kasus
seperti ini, para guru membutuhkan pengelola website yang mengerti tentang
penulisan dan penyuntingan. Petugas inilah yang kemudian memeriksa kelayakan
sebuah tulisan, baik dari sisi kualitas maupun dari sisi legalitas (originalitas).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sesuai ketetapan pemerintah,
bahwa batas minimal pendidikan seorang guru adalah S1 (sarjana). Untuk lulus
menjadi sarjana, seseorang pastilah telah melalui proses penulisan karya ilmah,
baik tugas akhir skripsi maupun tugas akhir bukan skripsi. Aneh bin ajaib
tentunya, jika dalam satu sekolah tidak ada yang mampu menulis apalagi jika
sampai tidak mengerti tata aturan dalam pengutipan dan penyaduran.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selain berkaitan dengan guru, pengelola
<i>website</i> pun memiliki peran strategis
menyosialisasikan keberadaan dan penggunaan <i>websie</i>
sekolah kepada para siswa. Ketika disertakan dalam pembelajaran membaca dan
menulis, hendaknya mereka sudah familiar dengan <i>website</i> sekolah. Jangan sampai aktivitas yang sejatinya
pembelajaran baca-tulis berubah menjadi ajang sosialisasi penggunaan <i>website</i>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Permasalahan <i>website</i> yang sesuai dengan kebutuhan lembaga pendidikan dan bagaimana
pemanfaatannya sesungguhnya sudah dijembatani oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kemdikbud. Balitbang Kemdikbud memfasilitas sekolah-sekolah yang
berkeinginan memiliki <i>website</i> berkualitas
yang memiliki <i>content</i> sesuai kebutuhan sekolah. Fasilitas
tersebut kita kenal dengan CMS Balitbang. Tidak sekadar menyediakan CMS,
Balitbang Kemdikbud pun membentuk tim sosialisasi yang tugasnya memberikan
pelatihan kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam penggunaan CMS Balitbang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan pengamatan, CMS
Balitbang ini memiliki fitur ganda. Pertama, fitur untuk masyarakat umum.
Kedua, fitur untuk anggota. Fitur untuk masyarakat umum layaknya website biasa.
Sementara itu, fitur untuk anggota telah disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah, mulai ujian <i>online</i>,
penyediaan materi pembelajaran, presensi <i>online</i>,
sampai jejaring sosial ala<i> Facebook</i>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sayangnya, "tangan"
Balitbang Kemdikbud ini kerap hanya sekadar sampai pada peserta pelatihan dan
terwujudnya <i>website</i> sekolah. Setelah
itu, tidak ada tindak lanjut dari pihak sekolah untuk menyosialiasikan
penggunaan sampai meramaikannya. Jangankan dimanfaatkan secara maksimal, tenaga
yang mengelola saja tidak pernah ditetapkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Keempat</i>, piranti yang
memadai untuk menunjang pembelajaran menggunakan <i>website</i> hanya dimiliki oleh sekolah tertentu. Sebagian besar
sekolah di Indonesia belum memiliki piranti yang memadai—termasuk di dalamnya
ketersediaan laboratorium komputer dan bahasa beserta akses internet. Ada dua
kemungkinan mengapa hal ini terjadi. Kemungkinan pertama dikarenakan sekolah
memang tidak mampu dan kemungkinan kedua berkaitan dengan kebijakan kepala
sekolah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Walaupun sekolah mampu, jika
kebijakan untuk pemaksimalan penggunaan website sekolah tidak ada, tentu
aktivitas pemanfaatannya pun akan terkendala. Kontribusi para guru cukup besar
dalam mengatasi masalah ini. Pada lembaga pendidikan sudah seharusnya semua
keputusan diambil sesuai aturan dan secara demokratis. Itu artinya, sangat
mungkin para guru mengusulkan pembahasan tentang pemanfaatan atau pemaksimalan
pemanfaatan website sekolah, khususnya untuk pembelajaran baca-tulis mata
pelajaran (mapel) bahasa Indonesia.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b>Disadur dari:<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Badio, Sabjan. 2011. “Meramaikan Website Sekolah”. <a href="http://pendidikan-diy.go.id/?view=v_artikel&id=13">http://pendidikan-diy.go.id/?view=v_artikel&id=13</a>.</div>
<br />
<br />
<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-5649422255164091172012-10-04T10:48:00.001+07:002012-10-05T17:49:16.623+07:00Mengenal Resensi Buku<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpRqHZ0scL47kHrdjRiXDsYnnZGCoeHFL3s5Qfr1qjfObDPKxpfZilKpYo_9jZVHihSzdA_MTlOrO6pHl3V5V20WuVRLEHlyuYMvOqTN9mT2mACaWlK9308XJADeSm-fgJN_iCkMM_EQM/s1600/book.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpRqHZ0scL47kHrdjRiXDsYnnZGCoeHFL3s5Qfr1qjfObDPKxpfZilKpYo_9jZVHihSzdA_MTlOrO6pHl3V5V20WuVRLEHlyuYMvOqTN9mT2mACaWlK9308XJADeSm-fgJN_iCkMM_EQM/s200/book.jpg" width="143" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #228822; font-family: arial; font-size: 13px; line-height: 15px; text-align: start;">phd2published.com</span></td></tr>
</tbody></table>
<span lang="EN-US"><b><a href="http://www.abasrin.web.id/">Sabjan Badio</a></b></span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span>
<span lang="EN-US">Meresensi buku pengetahuan merupakan kompetensi dasar
yang wajib dikuasai oleh siswa kelas IX</span> SMP, s<span lang="EN-US">esuai
yang tertera pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006</span>. M<span lang="EN-US">ateri ini wajib diajarkan pada semester ganjil (semester 1). </span>Selain tertera sebagai materi untuk siswa SMP,
materi ini juga merupakan substansi untuk mata kuliah bahasa Indonesia seperti
yang tertuang pada <span lang="EN-US">SK Dirjen Dikti Nomor 43 Tahun 2006.</span><span lang="EN-US"> </span>Pada SK tersebut diuraikan bahwa <span lang="EN-US">di antara substansi
kajian matakuliah bahasa Indonesia di perguruan tinggi adalah menulis resensi buku. Oleh karena resensi buku wajib disampaikan pada berbagai jenjang pendidikan dan dengan alasan untuk </span>kebermanfaatan yang lebih luas,
<span lang="EN-US">tulisan ini akan mengurai permasalahan resensi buku
secara umum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Resensi buku banyak ditemui di media massa. Pada media
massa tersebut, resensi buku ditempatkan pada rubrik atau kolom tersendiri. Rubrik atau kolom tersebut tidak selalu bernama resensi buku, ada yang dinamakan </span><span lang="EN-US">timbangan buku, ulasan buku, info buku, buku baru, atau penyebutan lain.</span><br />
<span style="text-indent: 36pt;"><br /></span>
<span style="text-indent: 36pt;">Resensi yang dimuat di media massa
paling tidak membawa manfaat bagi lima pihak, yaitu penulis buku, penulis
resensi, pembaca resensi, penerbit buku, dan media massa yang memublikasikan.
Bagi penulis buku, resensi bermanfaat sebagai bahan publikasi dan koreksi. Bagi
penulis resensi, merupakan sumber penghasilan, bagian dari proses
pembelajaran menulis, dan manfaat lain. Bagi pembaca resensi, resensi
buku merupakan sumber informasi yang berharga atas sebuah buku, biasanya buku
baru. Bagi penerbit, manfaatnya mirip dengan manfaat yang didapatkan oleh
penulis buku. Sementara itu, bagi media massa, resensi tentu saja materi yang
sedikit banyak akan mendongkrak penjualan (Badio, 2012: 3-6).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Berdasarkan uraian tersebut, terlihat banyak sekali
manfaat resensi buku. Lalu, apa sesungguhnya resensi buku itu? Resensi buku
pada hakikatnya merupakan tulisan yang berisi deskripsi dan ulasan atas buku.
Deskripsi yang disajikan dalam resensi meliputi identitas buku--termasuk di
dalamnya kover buku, sampai ringkasan atau gambaran sepintas isi buku. Ulasan
yang disajikan dalam resensi buku meliputi keunggulan, kelemahan, dan penilaian
kritis lain. Selain kedua hal tersebut, unsur lain yang tersaji dalam resensi
buku adalah judul resensi dan identitas penulis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Secara anatomis, ketiga unsur tersebut dapat
dikelompokkan menjadi (1) judul resensi, (2) identitas buku, (3) isi resensi,
dan (4) identitas penulis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">A.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Judul Resensi</span></b><br />
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 18pt;">
<span lang="EN-US"><i>Contoh:</i></span><br />
<span lang="EN-US"><i><br /></i></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 23.6pt; mso-border-alt: dotted windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt dotted windowtext; mso-border-insidev: .5pt dotted windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: dotted windowtext 1.0pt; mso-border-alt: dotted windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 200.6pt;" valign="top" width="267"><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US">Judul Buku<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: dotted windowtext 1.0pt; mso-border-alt: dotted windowtext .5pt; mso-border-left-alt: dotted windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 171.05pt;" valign="top" width="228"><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US">Judul Resensi<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: dotted windowtext 1.0pt; mso-border-alt: dotted windowtext .5pt; mso-border-top-alt: dotted windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 200.6pt;" valign="top" width="267"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><i>Touch
My Heart, Mengenal Kepribadian Anak Menurut Golongan Darah</i></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: dotted windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: dotted windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: dotted windowtext .5pt; mso-border-left-alt: dotted windowtext .5pt; mso-border-top-alt: dotted windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 171.05pt;" valign="top" width="228"><div class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">"Potret Karakter Anak melalui
Golongan Darah"</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 18pt;">
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 23.6pt; text-indent: 0px;"><tbody>
<tr><td style="border: 1pt dotted windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 200.6pt;" valign="top" width="267"><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US">Judul Buku<o:p></o:p></span></b></div>
</td><td style="border: 1pt dotted windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 171.05pt;" valign="top" width="228"><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US">Judul Resensi<o:p></o:p></span></b></div>
</td></tr>
<tr><td style="border: 1pt dotted windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 200.6pt;" valign="top" width="267"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><i>The Innovator's DNA</i></span></div>
</td><td style="border-bottom-color: windowtext; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: windowtext; border-right-width: 1pt; border-style: none dotted dotted none; padding: 0cm 5.4pt; width: 171.05pt;" valign="top" width="228"><div class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">"DNA Para Inovator Dunia"</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 18pt;">
</div>
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<span lang="EN-US">Judul
resensi boleh sama dan boleh berbeda dengan judul buku. Terkadang penulis
resensi memokuska</span>n<span lang="EN-US"> pembahasan pada bagian yang disukai, menjadi keahliannya, atau </span>bagian <span lang="EN-US">keunggulan buku. </span>Oleh karena itu<span lang="EN-US">, mungkin
saja terjadi perbedaan antara judul buku dengan judul resensi. Walaupun begitu,
judul resensi tidak boleh lepas dari esensi isi buku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">B.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Identitas Buku</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<span lang="EN-US"><i>Contoh:</i></span></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 19.6pt; mso-border-insideh: none; mso-border-insidev: none; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 496px;">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 79.5pt;" valign="top" width="106"><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Judul</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 16.4pt;" valign="top" width="22"><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">:</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 276.45pt;" valign="top" width="369"><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US"><i>Touch My Heart,
Mengenal Kepribadian Anak Menurut Golongan Darah</i></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 79.5pt;" valign="top" width="106"><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Penulis</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 16.4pt;" valign="top" width="22"><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">:</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 276.45pt;" valign="top" width="369"><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Toshitaka Nomi</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 79.5pt;" valign="top" width="106"><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Penerjemah</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 16.4pt;" valign="top" width="22"><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">:</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 276.45pt;" valign="top" width="369"><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Holy Setyowati</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 79.5pt;" valign="top" width="106"><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Penerbit</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 16.4pt;" valign="top" width="22"><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">:</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 276.45pt;" valign="top" width="369"><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Andi</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 79.5pt;" valign="top" width="106"><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Tahun Terbit</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 16.4pt;" valign="top" width="22"><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">:</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 276.45pt;" valign="top" width="369"><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">2007</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 79.5pt;" valign="top" width="106"><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Tebal</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 16.4pt;" valign="top" width="22"><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">:</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 276.45pt;" valign="top" width="369"><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">138 + xvi</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 79.5pt;" valign="top" width="106"><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">ISBN</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 16.4pt;" valign="top" width="22"><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">:</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 276.45pt;" valign="top" width="369"><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">979-763-698-4</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 79.5pt;" valign="top" width="106"><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Harga</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 16.4pt;" valign="top" width="22"><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">:</span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 276.45pt;" valign="top" width="369"><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Rp25.000</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
Antara buku satu dengan
buku lain, mungkin saja terjadi perbedaan. Untuk buku terjemahan, memerlukan
data tentang penerjemah, sementara buku nonterjemahan tidak. Nama editor jarangan
dicantumkan pada identitas buku walaupun sesungguhnya peran editor dalam proses
penerbitan sebuah buku sangat besar. Fungsi editor pada realitasnya terkadang
tidak sekadar mengedit, bahkan sampai menyentuh ranah kepenulisan yang secara “de
jure” merupakan jatah penulis.<o:p></o:p><br />
<br />
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan identitas buku adalah keberadaan kover atau sampul depan buku. Kover ini dapat dikategorikan sebagai identitas buku walaupun letaknya tidak selalu berdampingan dengan identitas buku.<br />
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">C.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Isi resensi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 18pt;">
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-indent: 0px;">
<span style="text-indent: 23.999998092651367px;">Secara materi, isi resensi buku terdiri atas (1) gambaran atau deskripsi singkat isi buku, (2) pembahasan tentang pengarang, (3) pembahasan tentang penerbit, (5) kritik atas buku (baik terhadap fisik maupun terhadap materi buku), serta (6) rekomendasi penulis resensi kepada pembaca. Sementara itu, secara anatomis, isi resensi terbagi menjadi tiga, yaitu (1) pembuka, (2) isi/inti, dan (3) penutup.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-indent: 0px;">
<br class="Apple-interchange-newline" /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 18pt;">
<b><span lang="EN-US">1. Pembuka<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<i>Contoh:<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
Apa yang akan terjadi
ketika para pakar inovasi berkolaborasi? Salah satu jawabannya adalah ide
brilian yang akhirnya menjadi sebuah buku <i>best seller.</i> Jeff
Dyer, profesor strategi dari Brigham Young University; Hal Gregersen, profesor
kepemimpinan dari INSEAD; dan Clayton M. Christensen, profesor administrasi
bisnis di Harvard Business School bekerja sama merumuskan faktor yang menjadi
kunci sukses para inovator dunia. Khusus bagi Christensen, buku ini melanjutkan
kesuksesan bukunya terdahulu yang fenomenal, <i>The Innovator''s Dilemma.</i><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<div style="text-align: right;">
(Anggoro, 2011)
</div>
<br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 18pt;">
<b><span lang="EN-US">2. Inti<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<i>Contoh:<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
Ketiga pakar itu
meyakini bahwa setiap individu mampu menjadi seorang inovator yang berhasil
jika memiliki lima kebiasaan kreatif, yaitu<i>associating, questioning, observing,
networking,</i> dan <i>experimenting.</i> Kelima hal itu didapat
dengan cara mengidentifikasi perilaku para pemimpin perusahaan inovatif kelas
dunia, mulai Steve Jobs (Apple), Jeff Bezos (Amazon), hingga Sir Richard
Branson (Virgin Group).<br />
<br />
Kesimpulannya, kelima kebiasaan tersebut tidak diturunkan secara genetis, tapi
murni perilaku yang bisa dipelajari dan dilatih. Lalu, bagaimana para inovator
ini menemukan ide yang <i>disruptive</i>, mengejutkan, brilian, sekaligus
berbeda dengan yang lain?<br />
<br />
Asosiasi adalah kemampuan untuk menghubungkan berbagai pertanyaan, masalah, dan
ide yang berkecamuk di dalam pikiran. Mampu menghubungkan berbagai hal dari
berbagai disiplin ilmu untuk menghasilkan sebuah ide kreatif. Sebagaimana Steve
Jobs mengatakan<i>creativity is connecting things</i>.<br />
<br />
Bagaimana cara melatih kemampuan asosiasi kita? Proses berbagi pengetahuan
merupakan aktivitas yang disarankan agar selalu mendapatkan ide baru. Semakin
banyak ide baru yang didapat, kian banyak asosiasi ide yang bisa dibangun dalam
pikiran kita. Proses ini disebut sebagai <i>Lego Thinking</i>. Semakin
banyak balok yang dikumpulkan, kian inovatif struktur bangunan yang mampu
dibuat.<br />
<br />
Kebiasaan berikutnya adalah mengajukan banyak pertanyaan yang gila, menantang,
sekaligus provokatif. Mantan CEO P&G, A.G. Lafley, dikenal sebagai pemimpin
bisnis yang gemar mengajukan banyak pertanyaan aneh dan tidak umum. Dua hal
yang kerap menghambat kita untuk mengajukan pertanyaan provokatif adalah
ketakutan untuk terlihat bodoh dan enggan dianggap tak kooperatif. Lebih baik
diam daripada bertanya untuk kemudian ditertawakan.<br />
<br />
Kemampuan bertanya ini harus dilatih, di antaranya dengan mengadakan sesi <i>question-storming</i> untuk
mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya atas sebuah masalah.<br />
<br />
Berikutnya, seorang inovator adalah pengamat sejati. Tak hanya mengamati
peristiwa, tapi juga menjadi pengamat terhadap hal-hal yang tidak eksplisit,
seperti hubungan emosi antarmanusia, ide-ide yang berkembang, dan informasi
yang beredar. Proses kelahiran mobil paling murah sedunia, Tata Nano, pada 2009
tak lepas dari kemampuan observasi sang CEO Tata Group, Ratan Tata. Ia tak
sengaja mengamati sebuah keluarga kelas bawah di Mumbai yang mengendarai skuter
dalam kondisi basah kuyup dalam suatu sore yang hujan pada 2003.<br />
<br />
Tidak seperti kalangan eksekutif yang membangun jaringan untuk memperoleh akses
ataupun menjual produknya, inovator membangun jaringan untuk sebuah tujuan
sederhana: memperkaya pengetahuan. Pada 1987, Michael Lazaridis menghadiri
sebuah pameran perdagangan untuk mendapatkan ide baru bagi perusahaan yang baru
dibentuknya. Di sana, pendiri Research In Motion (produsen BlackBerry) itu
menyaksikan presentasi DoCoMo dalam mengembangkan sistem nirkabel bagi mesin
penjual Coca-Cola yang secara otomatis akan mengirimkan sinyal ketika stok
mesin tersebut hampir habis.<br />
<br />
Lazaridis kemudian mendapat ide agar perusahaannya berfokus pada teknologi
pengiriman data secara nirkabel. Kini kita menyaksikan bagaimana perusahaannya
menjadi salah satu pemain penting dalam industri telekomunikasi dunia.<br />
<br />
Kemampuan terakhir adalah eksperimen. Hal ini bermanfaat bagi para inovator
untuk mendapatkan data sekaligus melihat bagaimana ide-ide mereka bekerja. Jika
gagal, mereka mencari solusi perbaikan dengan segera. Melatih kemampuan
eksperimen bisa dilakukan, antara lain, dengan mengembangkan kemampuan baru,
seperti mempelajari bahasa asing, yoga, dan olahraga baru.<br />
<br />
Kekuatan buku ini terletak pada riset kolaboratif selama delapan tahun yang
melibatkan lebih dari 100 pemimpin perusahaan inovatif dunia untuk merumuskan
apa itu DNA inovator. Hasil riset ini meraih posisi <i>runner-up</i>pada
acara Harvard Business Review McKinsey Award 2009. Buku ini juga menyediakan
beberapa alat ukur untuk mengukur DNA inovator, baik pada level individu maupun
korporasi....<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
(Anggoro, 2011)
</div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 18pt;">
<b><span lang="EN-US">3. Penutup<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<i>Contoh:<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
... Jadi, apakah Anda
adalah Steve Jobs selanjutnya? Periksa kembali DNA inovator Anda!<o:p></o:p><br />
<br />
<div style="text-align: right;">
(Anggoro, 2011)</div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
Bagian pembukaan, inti,
dan penutup merupakan pembedaan secara gagasan. Letak dan porsi bagian-bagian
tersebut mungkin saja tidak terpisah secara jelas dengan bagian-bagian lain. Pada
paragraf pertama bisa saja sekaligus tertuang pembuka dan inti sekaligus,
demikian pula dengan paragraf terakhir, bisa saja terkandung inti dan penutup
sekaligus. Jika bagian pembuka dan
penutup tertuang pada paragraf yang sama dengan bagian inti, kadar bagian
pembuka dan penutup sekadar kalimat saja, tidak sampai paragraf.<br />
<br />
Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan inti resensi adalah tentang penulisan deskripsi buku atau ringkasan buku. Ringkasan buku biasanya tidak disajikan secara lengkap. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan rasa penasaran pembaca resensi. Dengan adanya rasa penasaran, lebih besar kemungkinan pembaca memiliki ketertarikan untuk membeli buku yang diresensi.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">D.<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Identitas Penulis </span></b><br />
<b><span lang="EN-US"><br /></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<span lang="EN-US"><i>Contoh:</i></span><o:p></o:p><br />
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 23.6pt; width: 496px;"><tbody>
<tr><td style="border: 1pt dotted windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 194.45pt;" valign="top" width="259"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US">Judul Resensi<o:p></o:p></span></b></div>
</td><td style="border: 1pt dotted windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 177.2pt;" valign="top" width="236"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US">Identitas Penulis Resensi<o:p></o:p></span></b></div>
</td></tr>
<tr><td style="border: 1pt dotted windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 194.45pt;" valign="top" width="259"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">"<i>Touch My Heart</i>, Mengenal Kepribadian Anak Menurut Golongan Darah"</span></div>
</td><td style="border-bottom-color: windowtext; border-bottom-width: 1pt; border-right-color: windowtext; border-right-width: 1pt; border-style: none dotted dotted none; padding: 0cm 5.4pt; width: 177.2pt;" valign="top" width="236"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Sabjan Badio, Guru SMP Ali Maksum</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
</div>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 23.6pt; mso-border-alt: dotted windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt dotted windowtext; mso-border-insidev: .5pt dotted windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 496px;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: dotted windowtext 1.0pt; mso-border-alt: dotted windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 194.45pt;" valign="top" width="259"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US">Judul Resensi<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: dotted windowtext 1.0pt; mso-border-alt: dotted windowtext .5pt; mso-border-left-alt: dotted windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 177.2pt;" valign="top" width="236"><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US">Identitas Penulis Resensi<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: dotted windowtext 1.0pt; mso-border-alt: dotted windowtext .5pt; mso-border-top-alt: dotted windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 194.45pt;" valign="top" width="259"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">"DNA Para Inovator Dunia"</span></div>
</td>
<td style="border-bottom: dotted windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: dotted windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: dotted windowtext .5pt; mso-border-left-alt: dotted windowtext .5pt; mso-border-top-alt: dotted windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 177.2pt;" valign="top" width="236"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US">Yudo Anggoro, Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, kandidat doktor kebijakan publik di University of North Carolina, Amerika Serikat.</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span>
<span lang="EN-US">Seorang
guru tentunya sedikit banyak harus mengerti karakter anak, terutama anak didik
dan anak kandungnya. </span>S<span lang="EN-US">tatus sebagai guru merupakan di antara status yang pas untuk resensi
dengan judul “Potrek Karakter Anak Melalui Golongan Darah”. </span>Jika status peresensi tidak sesuai dengan tema
buku yang diresensinya, tentu saja kompetensi peresensi dapat saja diragukan
oleh pembaca resensi. Beberapa peresensi yang memiliki latar belakang
pendidikan dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan tema buku yang diresensi
menyiasatinya dengan menyebut statusnya sebagai pengamat (pecinta, atau yang lain), misalnya pengamat
pendidikan, pengamat politik, dan lain-lainnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span lang="EN-US">Daftar Pustaka<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="text-indent: -1cm;">Anggoro, </span><span lang="EN-US" style="text-indent: -1cm;">Yudo. 2011. </span><span style="text-indent: -1cm;">“DNA
Para Inovator Dunia” dalam </span><span lang="EN-US" style="text-indent: -1cm;"><a href="http://www.tempo.co/read/news/2011/10/24/109363022/DNA-Para-Inovator-Dunia">http://www.tempo.co/read/news/2011/10/24/109363022/DNA-Para-Inovator-Dunia</a></span><span style="text-indent: -1cm;">. Senin 15 Desember 2012, Pukul 10.00 WIB.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-indent: -1cm;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US">Badio, Sabjan. 2012. <i>Menulis
Resensi Buku</i>. Yogyakarta: Jurusan
Kebidanan, Stikes Alma Ata (Diktat, Tidak Terbit).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US">Yuniati, Siska. 2009. <i>Menulis
Resensi Buku</i>. Yogyakarta: MTs Negeri Giriloyo.</span></div>
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-19968228233522319322012-10-03T15:52:00.000+07:002012-10-03T15:52:14.279+07:00Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan Badan Bahasa 2012<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bahasa.kemdiknas.go.id/lamanbahasa/sites/all/themes/mix_and_match/logo.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="189" src="http://bahasa.kemdiknas.go.id/lamanbahasa/sites/all/themes/mix_and_match/logo.png" width="200" /></a></div>
<b>Peserta</b></div>
<div>
Peserta Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan ini terbuka bagi umum di seluruh wilayah Indonesia. Peserta lomba adalah pemilik blog itu sendiri, peserta tidak dibenarkan mengusulkan blog orang lain. Karyawan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Balai, dan Kantor Bahasa beserta keluarganya tidak diijinkan mengikuti lomba ini</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div>
<b>Dewan Juri</b></div>
<div>
Dewan Juri Lomba Blog Kebahasaan dan kesastraan 2012 adalah</div>
<div>
1. Pakar Bahasa dan Sastra</div>
<div>
2. Pakar Teknologi dan Informasi</div>
<div>
3. Pakar Jurnalistik dan Publikasi</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div>
<b>Ketentuan</b></div>
<div>
<ol>
<li>Mencantumkan spanduk (banner) utama “Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan” pada halaman utama (banner dapat didownload melalui Laman Badan Bahasa (http://bahasa.kemdiknas.go.id).</li>
<li>Peserta boleh menggunakan mesin blog yang umum digunakan (berbasis blogspot, wordpress, multiply, dll).</li>
<li>Memuat tautan ke laman Badan bahasa http://badanbahasa.kemdikbud.go.id.</li>
<li>Peserta diperkenankan untuk melakukan promosi tulisannya melalui jejaring sosial untuk mengundang lebih banyak respon (contoh lewat facebook, twitter , plurk, dan lain-lain).</li>
<li>Penggubah blog dapat berinteraksi dengan pembaca dan mengembangkan diskusi dengan tema Sikap Positif Bahasa Indonesia Menciptakan Kerukunan Hidup Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara (penilaian melalui respon yang didapat melalui komentar/keaktifan dalam berdiskusi).</li>
<li>Peserta bebas untuk mengembangkan tema lomba.</li>
<li>Penyelenggara berhak menganulir materi blog yang tidak sesuai dengan tema lomba.</li>
<li>Artikel merupakan ide orisinalitas penggubah blog.</li>
<li>Peserta memiliki minimal 3 artikel yang membahas bahasa dan sastra.</li>
</ol>
</div>
</div>
<div>
<b>Persyaratan</b></div>
<div>
<ol>
<li>Isi blog dibatasi hanya pada masalah Kebahasaan dan Kesastraan.</li>
<li>Pembahasan boleh difokuskan hanya pada informasi dan pengetahuan Kebahasaan dan atau Kesastraan.</li>
<li>Isi blog terutama memuat gagasan penggubah blog, yang dapat berupa topik/artikel baru sebagai pengembangan tanggapan dari pembaca.</li>
<li>Peserta yang lolos proses seleksi diwajibkan melakukan pemutakhiran blog secara berkala dengan pemajangan artikel ataupun diskusi/interaksi dengan pembaca.</li>
<li>Pemutakhiran blog dilakukan sampai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan panitia.</li>
<li>Pemenang diwajibkan untuk aktif melakukan pemutakhiran dengan pemantauan dari tim lomba blog.</li>
</ol>
</div>
<div>
<div>
<b>Pendaftaran</b></div>
<div>
<ol>
<li>Pendaftaran blog dimulai dari tanggal 1 Oktober —19 Oktober 2012.</li>
<li>Peserta adalah pemilik blog, peserta tidak dapat mendaftarkan blog milik orang lain.</li>
<li>Melakukan pendaftaran melalui surel badan.bahasa@kemdikbud.go. id dengan menuliskan subjek “Lomba Blog” kemudian melengkapi identitas peserta dan data yang diperlukan:<br />- Nama lengkap<br />- Tautan Blog<br />- Alamat Surel yang aktif<br />- Nomer Ponsel yang aktif<br />- Tanggal Lahir/usia<br />- Alamat tempat tinggal saat ini<br />- Pekerjaan<br />- Satu paragraf pendek mengenai mengapa Anda mengikuti Lomba Blog ini dan bagaimana tanggapan Anda mengenai masalah Kebahasaan dan Kesastraan di Indonesia pada saat ini.</li>
</ol>
</div>
<div>
<b>Penjurian</b></div>
<div>
<ol>
<li>Penilaian tanggal 14—20 Oktober 2012.</li>
<li>Pemenang akan dipublikasikan pada laman Badan Bahasa http://badanbahasa.kemdikbud.go.id dan akan dihubungi melalui surel dan sms oleh panitia.</li>
<li>Penilaian akan dilakukan pada peserta yang lolos seleksi dan memenuhi persyaratan.</li>
<li>Juri akan memilih enam blog terbaik.</li>
<li>Hasil keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.</li>
<li>Panitia tidak melayani surat menyurat di luar proses seleksi, kecuali surat pengaduan adanya tindak kecurangan yang dilakukan peserta.</li>
</ol>
</div>
</div>
<div>
<b>Penilaian</b></div>
<div>
<div>
<ol>
<li>Kualitas artikel.</li>
<li>Kesesuaian dengan tema, persyaratan, dan ketentuan lomba.</li>
<li>Kemudahan pencarian lokasi tulisan baik di blog maupun di mesin pencari.</li>
<li>Orisinalitas artikel.</li>
<li>Kreativitas/keunikan dalam mengolah sumber daya yang ada menjadi sebuah konten multimedia yang nyaman untuk dinikmati dan memiliki konsep edukasi.</li>
<li>Nilai kemanfaatan dari postingan artikel blog yang didaftarkan.</li>
</ol>
</div>
<div>
<b>HADIAH</b></div>
<div>
Pemenang akan mendapatkan piagam dan uang tunai (dipotong Pph sebesar 20%).</div>
<div>
Pemenang I : Rp.6.000.000,00</div>
<div>
Pemenang II : Rp.5.000.000,00</div>
<div>
Pemenang III : Rp.4.000.000,00</div>
<div>
Pemenang Harapan I : Rp.3.500.000,00</div>
<div>
Pemenang Harapan II : Rp.3.000.000,00</div>
<div>
Pemenang Harapan III : Rp.2.500.000,00<br />
<br />
<b>Sumber:</b> http://bahasa.kemdiknas.go.id</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-7599195339436179872012-10-02T20:52:00.001+07:002012-10-02T20:52:07.026+07:00Bulan Depan<b><a href="http://www.abasrin.web.id/">Sabjan Badio</a></b>
<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8oU7J2D1R8STc-OsxHkvl9tGYulyRDo7aKjQ1qxksPV9qQaraVE8-AjbmsEZw7Hfn5gBYRYe7oK-QTQlfCzy8TFU8PAVL0mEwAt1mgscGgCsf4lEr6LiOaRUXmcgH6LSDcDwMFe0LqE/s1600/bulan.gif" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8oU7J2D1R8STc-OsxHkvl9tGYulyRDo7aKjQ1qxksPV9qQaraVE8-AjbmsEZw7Hfn5gBYRYe7oK-QTQlfCzy8TFU8PAVL0mEwAt1mgscGgCsf4lEr6LiOaRUXmcgH6LSDcDwMFe0LqE/s320/bulan.gif" width="254" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 10px; line-height: 20px;">chrismadden.co.uk</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Langit malam ini begitu gelap, tanpa bintang. Desau angin merasuk ke celah jaketku. Kubayangkan di rumah nanti aku akan segera meringkuk di pembaringan, melepas penat dan segala gundah. Atau, setidaknya aku bisa bermain sebentar dengan sulungku yang belum satu tahun. Istriku, ah, ia mulai mual-mual dan nafsu makannya kian bertambah. Lelah wajahnya, senantiasa berkelebat dalam benakku. Aku semakin sering meninggalkannya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Hari ini aku kembali pulang malam. Ada tugas yang harus segera aku selesaikan, buku-buku yang lusa harus sudah cetak. Ada dua hal yang aku pikirkan setiap kali lembur. Pertama, masalah tanggung jawab. Kedua, aku akan dapat tambahan gaji. Sayangnya itu belum seberapa jika menengok utang yang harus aku bayarkan bulan depan. Bulan berikutnya, aku sudah berjanji pada sahabatku untuk mengembalikan pinjaman tiga bulan yang lalu. Hal itu tidak mungkin aku undur, mengingat betapa baiknya dia, dan lagi bulan depan memang uang itu akan digunakan. Ah, bulan depan, jangan dibayangkan itu masih tiga puluh hari. Bulan depan sama saja pekan depan lantaran ini sudah di akhir penanggalan, dan pekan depan itu artinya tujuh hari lagi.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Kumatikan mesin sepeda motor. Istriku tersenyum menyambutku, membawakan bawaanku, serta melepaskan jaketku.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Adik sudah tidur,” katanya memberi tahu. Aku pandangi wajah sulungku. Bayi laki-laki yang menggemaskan. Tidurnya tenang. Andai aku dapat tidur seperti dirinya. Kurebahkan tubuhku di samping bayiku. Makan dan minum yang ditawarkan istriku tidak juga aku sentuh. Kutatap langit-langit kamar. Kosong. Hanya pendar lampu Philips yang mulai meredup. Kutaksirkan puluhan jam lagi akan genap seribu jam, setelahnya minta ganti. Dua ekor cicak berkejaran. Satu dari yang lain berhasil menangkap temannya, menggigit lehernya, dan mereka saling menyatu. Kepak ekor keduanya membentur eternit, terdiam beberapa saat lalu dalam gerakan cepat, lari bersembunyi. Adegan itu cukup membuatku tersenyum. Mereka enak, tidak punya malu. Tidak memikirkan ada makhluk lain yang bergelut dengan utang yang segera ditunaikan. Lebih aneh lagi, makhluk itu adalah aku.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Kenapa </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dang</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">? Capek?” sapa istriku. Aku masih terdiam. Rasanya tak layak untuk membicarakan masalah ini. Betapa lamanya dia menanti kepulanganku. Kalau tiba-tiba aku menyelipkan masalah ini di antara senyumnya, mungkinkah senyum itu tidak akan hilang.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“</span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dang</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;"> memikirkan masalah utang itu ya?” Tentu saja istriku akan cepat sekali membaca pikiranku. Akhir-akhir ini topik diskusi kami tidak jauh dari masalah itu.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Tidak perlu risau,bulan depan ada tambahan uang lembur. Gaji </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dang </i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">ditambah gajiku, tentulah cukup untuk melunasi utang,” sanggah istriku.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Lantas, buat makan?” aku mulai gusar.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Nanti juga ada, sabar saja.” Aku kembali diam. Terus terang aku ingin yang pasti-pasti. Bisa saja kami makan nasi lauk garam, tapi apa aku tega memberi makan keluargaku seperti itu? Tenggelam dalam pikiranku. Agaknya, istriku tidak berani melanjutkan pembicaraan.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Kalau cari utangan lain, bagaimana?” suaraku memecah hening.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Siapa?”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Temanmu.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Rasanya tidak ada.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Kami kembali hanyut dalam angan masing-masing. Rasanya semua menjadi buntu, dan tubuhku bertambah-tambah penat.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Ya… kalau tidak semua, ya separuh tidak mengapa. Bulan depan aku kembalikan… O… begitu, ya… ya… tidak apa-apa. Maaf merepotkan. Ya… ya… Assalamu’alaikum.” Klik. Istriku, menutup mukanya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Dik…,” aku heran dengan tingkahnya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Tuh… kan apa kubilang,” kata istriku.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Ada apa?” aku belum mengerti arah pembicaraannya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Temanku tidak mau meminjami uang. Katanya uang yang ada sudah dimasukkan rekening semua. Ia tidak berani mengambil, katanya untuk masa depan. Lain kali aku tidak mau pinjam padanya. Malu aku.” Istriku mengakhiri penjelasannya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Astaghfirullah,” batinku. Rupanya istriku menelpon temannya untuk mencari pinjaman. Setahuku ia tidak pernah meminjam barang-barang, terlebih uang kepada orang lain. Bisa kubayangkan betapa ia sangat terpaksa untuk melakukannya. Kupandangi wajah istriku. Tidak ada yang bisa kulakukan untuk menentramkannya selain genggaman erat jemariku.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dini hari aku terbangun. Tubuhku demam. Duh, apalagi ini. Pikiranku sangat kacau. Bukannya seharusnya aku bangkit dan menyongsong rezeki, ini malah badan tidak enak, pusing, dan lemah. Istriku mengoleskan balsem di punggung dan perutku.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Hati-hati kalau pulang malam. Mungkin dang masuk angin.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Sedikit sakitku berkurang, namun saat siang hari, sakit itu kembali menyerang. Istriku pulang lebih awal dari biasanya. Tampaknya ia mulai panik.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Ke dokter ya?”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Aku menggeleng.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Sebentar juga sembuh,” istriku menawarkan banyak makanan, namun aku sama sekali tidak berselera. Perutku mual dan merasa tidak lapar. Begitu hingga hari ketiga berlalu. Tidak ada perubahan, dan aku tetap tidak mau dibawa ke dokter.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Entah apa yang ada dalam pikiran istriku. Hari itu ia ngotot membawaku ke rumah sakit.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Kalau sakit, siapa yang susah. Aku, anak….” Aku tidak mau mendebat istriku. Emosinya bisa saja naik tiba-tiba, ditambah keluhannya yang masih merasa mual-mual. Akhirnya aku berada di ruang </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">emergency</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">. Vonis yang jatuh padaku: DB. Harus opname. Butuh enam kantung darah. Istriku, mula-mula yang aku bayangkan. Betapa ia menjadi sibuk, antara bekerja, mengasuh anak, mengurusi kehamilannya, ditambah lagi mengurusi diriku. Benar-benar keadaan yang tidak mengenakkan.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Kemana aku mencari golongan darah seperti punya </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dang</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">? Keluargaku golongan darahnya tidak ada yang sama. Keluarga </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dang</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">, tidak ada yang tinggal di sini. Di PMI baru ada satu kantung….” Aku tercekat. Mengapa istriku harus segusar itu.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Teman-temanku sudah kuhubungi. Semua tidak ada yang cocok. Dua yang ada, berat badan tidak mencukupi, satu lagi berat badan cukup, namun sedang flu.” Hampir setiap waktu istriku memberi laporan. Entah sudah berapa puluh ribu pulsa yang ia habiskan sekadar mencari tahu siapa yang bisa menjadi donor. Megetahui golongan darah teman-teman tidak lagi hal sepele. Terkadang, saat berkenalan dengan orang tidak terbayang dalam otak kita untuk tahu golongan darahnya, apalagi berusaha mencatatnya. Allah, aku benar-benar pasrah. Pada hari kedua, istriku berhasil mengumpulkan enam kantung darah. Lima pendonor yang rela berbagi darah untukku, padahal saat itu Ramadan telah tiba. Dari lima orang tersebut, hanya satu orang yang kami kenal baik, selebihnya kami tidak tahu. Katanya temannya si A, si B. Aku terharu, tidak tahu harus membalasnya dengan apa, karena selepas mendonorkan darahnya mereka terus pulang. Tidak sempat kami bertanya tentang nama dan alamat mereka. Semoga Allah yang akan mengganti kebaikan mereka.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Kondisiku mulai membaik. Istriku, meski lelah, masih sempat membawa sulungku ke rumah sakit. Sebentar memang, namun itu cukup mengobati rasa bersalahku karena tidak jadi mengajaknya jalan-jalan saat usianya genap satu tahun.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Tidak apa-apa </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dang</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">. Kata yang </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">ngasuh</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">, ia tidak rewel. </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dang </i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">ikuti petunjuk dokter biar cepat pulih, terus pulang.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Terus…. utang kita?” pertanyaanku tidak mengada-ada. Ini sudah awal bulan.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Stt… aku cari pinjaman pada temanku.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Temanmu mau meminjami?”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Ini lain orang. Sebenarnya ia tidak punya, namun ia berjanji akan mencarikan pinjaman di koperasi. Kira-kira tanggal sepuluh uangnya akan diantar.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Pinjam koperasi?” tanyaku.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Iya </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dang</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">, ia yang nyicil. Kita tinggal bayar ke dia.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Merepotkan,” gumamku.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Iya, tapi katanya ia ikhlas, malah senang dapat membantu.” Istriku tidak malu menceritakannya padaku. Barangkali orang ini benar-benar ingin membantu.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Tapi, biaya rumah sakit bagaimana?” Sebenarnya aku tidak tega mengatkannya pada istriku. Benar saja, istriku termangu. Tanpa pikir panjang, aku meraih telepon genggam dan menghubungi adikku di Bengkulu. Padanya kuminta untuk segera mengirimkan uang buat biaya rumah sakit. Kalau kondisi biasa, aku tidak mau berbuat demikian, namun saat ini aku benar-benar butuh uang. Apalagi dokter sudah mengatakan bahwa esok aku sudah boleh pulang.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Di depan kasir, tubuh istriku merapat ke arahku. Biaya opname selama delapan hari cukup besar. Di saat itulah pertolongan Allah datang. Ternyata, seluruh biaya rumah sakit ditanggung PT Askes. Aku menerima kuitansi pembayaran dengan nilai nol rupiah.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Di rumah, istriku berseloroh.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Logika Tuhan berbeda dengan logika manusia.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Aku tidak menyahut, namun memang begitu adanya. Selama di rumah sakit, banyak kerabat dan kawan yang menjenguk. Banyak di antara mereka yang menyelipkan amplop saat bersalaman pulang. Kantor tempat kami bekerja pun ikut mengulurkan perhatiannya. Setelah dihitung, uang yang terkumpul sejumlah sama dengan utang yang harus kami bayar. Istriku tidak jadi mengambil pinjaman dari temannya. Uang dari adikku juga aku kembalikan. Rupanya, sakitku adalah jalan dari Allah untuk menyelesaikan urusanku.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“</span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dang</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">, andai temanku dulu mau meminjamkan uangnya, pasti juga sudah kita kembalikan ya?”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Temanmu yang mana?”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Itu lho… yang beralasan uangnya disimpan di bank, yang ia tidak berani mengambilnya.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Hush… sudah, tidak perlu diingat,” kataku.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Iya… aku juga tidak lagi kecewa. Masalahnya, dia itu punya uang, terus pada teman sendiri tidak mau meminjamkan, padahal aku sudah berjanji bulan depan akan mengembalikan, masih saja tidak mau meminjamkan. </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Lha</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">, temanku yang satunya lagi. Tidak punya duit, justru </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">ngotot </i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">mau </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">ngasih </i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">pinjaman, sampai harus utang koperasi di tempatnya bekerja. Padahal dibalik itu, Allah sendiri yang menyelesaikan urusan kita.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Stt”… ,” sanggahku lagi.</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Gini </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">lho</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">, </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dang</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">, imbasnya </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">kan </i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">beda. Pada teman yang mau menolong, kita setulus hati mendoakan kebaikannya. Lagi pula, kalau ada orang yang minta tolong, sebenarnya itu kesempatan kita untuk berbuat baik. Tidak tiap hari kesempatan itu hadir.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">“Iya, iya… istriku cantik. Dan selama aku sakit, itu juga kesempatan dirimu untuk berbuat baik </span><i style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">kan</i><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">? Merawat suami dan mendoakan kesembuhannya.”</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Istriku tersipu. Kuelus perutnya. Dari lubang angin kulihat langit bertabur bintang. Indah sekali. Dan Allah tidak pernah alpa dengan ciptaannya, dialah Rab Sang Pemelihara.</span><br />
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-29183095705176665252012-10-01T19:40:00.000+07:002012-10-05T19:40:49.963+07:00masalah<b><a href="http://www.abasrin.web.id/">Sabjan Badio</a></b>
<br />
<br />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">masalah hanyalah sepotong kue</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">adonan telur, gula, tepung, garam, dan keinginan yang lain</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">masalah hanyalah sepotong kue</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">terserah padamu mau dimakan</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">dipotong-potong kemudian dibagikan pada tetangga</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">atau disimpan untuk esok hari</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">masalah hanyalah sepotong kue</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">yang kamu ciptakan sendiri</span><br style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">dan nasibnya bergantung padamu</span>
<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-15652483661822456562012-09-30T19:42:00.000+07:002012-10-05T19:43:34.936+07:00Negeri Surga<span style="font-family: inherit;"><b><a href="http://www.abasrin.web.id/">Sabjan Badio</a></b>
</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; line-height: 20px;"><span style="font-family: inherit;">Aku, perempuan dengan usia 56 tahun. Perempuan yang telah ditinggal mati oleh kekasihnya. Di usia senjaku ini aku paksakan diriku untuk tidak kesepian. Setidaknya tidak melakukan pekerjaan konyol dengan mengirim surat untuk diri sendiri. Setidaknya ketiga anakku masih menyapaku, lewat pesan singkatnya di dunia maya.</span></span><br />
<div style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; line-height: 20px;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Gemetar aku membacai satu surat elektronik dari salah satu anakku. Handoko, anak sulungku mengabarkan bahwa ia ingin sekali pulang. Sepersekian menit aku terdiam membayangkan episode sepuluh tahun silam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">“Ibu harusnya lebih bijaksana, membiarkanku pergi meraih impian,” begitu<b></b>tegas dan jelas terucap di telingaku. Saat itu gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter baru saja menggunjang Bantul.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">“Apa begitu tingginya impianmu Nak, hingga tak mau kau pijakkan mimpimu itu di sini. Di bumi yang telah mencukupi makanmu?” Sungguh pun kurasa akan sia-sia kata-kataku, namun aku masih punya harapan bahwa Handoko menolak tawaran itu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">“Ibu, tidakkah Ibu lihat apa yang baru saja terjadi? Gempa bumi telah meratakan rumah kita, merenggut bapak, menenggelamkan kita dalam lara panjang.”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Sejurus aku terdiam. Tidak terbantahkan karena memang itu yang kami alami. Akan tetapi, apakah bijak meninggalkan tanah leluhur dalam keadaan poranda seperti ini?<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">“Bu, tanah kita ini, barangkali umurnya tak akan lama lagi. Tentu Ibu masih ingat yang Han sampaikan, hidup kita di tengah lempeng yang masih labil. Ini sangat berisiko, Bu.”</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Aku masih terdiam. Dapat kubayangkan betapa riskannya Indonesia dengan pembagian enam zonasi gempa dari pantai Sumatra sampai Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua. Kesimpulannya akan lebih banyak terjadi gempa bumi.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">“Bu, Han mohon, iklhaskan Handoko bekerja dan menetap di Malaysia. Di sana Han rasa lebih menjanjikan daripada terkurung di sini dengan keputusasaan. Kelak, kalau Handoko berhasil, Ibu, Handika, dan Hanum akan Handoko boyong ke Malaysia. Kita masih punya masa depan yang lebih baik.”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Begitulah. Handoko pergi, menikah, dan menetap di negeri Mahatir Muhammad. Ini adalah pukulan telak mengenai ulu hatiku, setelah aku dapati suamiku bersimbah darah dalam reruntuhan rumah kami tempo hari. Tanpa nyawa.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Selang tiga tahun, setelah meraih master dan bekerja, Handoko mengajak aku dan dua putriku pindah ke Malaysia. Tentu saja aku tidak mau. Kubur suamiku ada di sini, di Imogiri, dekat sekali dengan makam raja-raja Mataram. Dekat dengan keyakinanku akan negeri surga yang selalu kuimpikan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Bantul, tahun 2015. Aku berpaling dari <i>liquid cristal display </i>komputerku. Mungkin itu LCD terakhir dalam sejarah komputer. Teman-temanku sudah menggunakan LED (<i>Light-Emitting Diode</i>) yang tidak memerlukan <i>back light,</i> hemat energi, dan dapat didesainkan tipis. Kabarnya, LED juga mempunyai sudut pandang 180 derajat, dapat mengeluarkan cahaya sendiri, serta bisa menampilkan warna hitam pekat dan kontras dengan lebih baik.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Mataku menyapu halaman rumah lewat bingkai jendela yang lebar. Angin bertiup semilir. Hamparan hijau hampir menutup seluruh permukaan tanah, kecuali jalan kecil yang menghubungkan teras rumahku dengan jalan utama. Di pinggir rerumputan itu tumbuh ciplukan, <i>Physalis minina</i>, perdu dengan tinggi kurang dari satu meter ini banyak ditanam di halaman rumah. Kini orang tak lagi menganggap enteng tumbuhan ini. Buahnya, berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda. Buah inilah yang digunakan untuk menyembuhkan diabetes militus, sakit paru-paru, ayan, serta borok.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Di depan tumbuhan ciplukan, berderet <i>Portulaca oleraceae L</i>. atau krokot. Tanaman yang diperkirakan dari daratan Amerika tropis ini memiliki kandungan KC, KSO<sub>4</sub>, KNO<sub>3</sub>, <i>nicotinic acid</i>, tanin saponin, vitamin A, B, C, 1-noradrenalin, dan dopa. Seluruh bagian dari tumbuhan ini dapat mengobati disentri, diare akut, radang payudara, sakit kuning, cacingan, dan sesak napas. Itu yang baru aku ingat, karena masih ada beberapa penyakit yang dapat diobati dengan tumbuhan ini. Rumah-rumah yang bersebelahan dengan rumahku juga menanam tanaman ini. Beberapa tanaman lain juga telah dibudidayakan karena memang banyak manfaatnya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Kuhirup udara pagi ini. Tubuhku terasa segar setelah melakukan terapi melalui<i>biochip</i>. Entahlah, akhir-akhir ini emosiku terus meledak-ledak, seolah siap mengantarkanku pada kematian. Akan tetapi, aku bertekad ini tidak akan terjadi sebelum aku tahu Handoko telah kembali dalam pelukanku.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Dengan terapi melalui telepon seluler, aku tidak perlu repot membawa tubuhku ini ke luar rumah. Umumnya, dokter sekarang menggunakan temuan ini untuk mengobati pasiennya. Handoko seharusnya ingat pembuat <i>biochip</i> ini. Sebagai materi inti dari <i>biochip</i> adalah benda organik yang diracik hingga menjadi hanya seberat kurang dari satu gram. Lalu benda ini dilekatkan pada lempengan kecil kawat dan disambungkan oleh media penghantar berupa lembaran-lembaran kabel. Penemunya Pak Joko Sasmita yang membuka praktik di taman parkir makam raja-raja Imogiri. Bertahun lalu, Handokolah yang menceritakannya untukku.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Pandanganku beralih mengitari bingkai lukisan titik air. Lukisan itu mengingatkanku pada lukisan realisme romantik milik Irma Hardisurya. Begitu dalam mencapai suara hati, suara yang paling jujur. Dan aku paham akan keadaan Handoko, meski dunia telah menahannya, toh hatinya tidak akan berpaling. Indonesia, lebih sempit lagi di sini, di samping ibunya yang menunggu waktu. Kelegaan menjalar dalam sudut hatiku. Aku pasti akan menerima keputusan Handoko. Pulang ke tanah air, membawa keluarganya untuk tinggal di sini.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Aku akan merasa terampuni karena mengizinkannya mengenyam pendidikan di negara lain. Aku hanya ingin anak-anakku dapat merengguk luasnya ilmu dan mengembangkannya di negeri sendiri.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Ah, Handoko tentulah kau sudah mendengar ratusan anak bangsa yang berlaga dalam ajang sains dunia? Ingatkah kau dengan Septinus George Saa dari Jayapura yang berhasil menjuarai The First Step to Nobel Prize? Atau Indranu yang sudah akrab dengan persamaan relativitas umum Einstein saat usianya baru sembilan tahun?<b> </b>Para jenius yang mau mengabdikan dirinya untuk tanah kelahiran. Kau tahu, usia mereka tidak lebih tua darimu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Air mataku terurai. Tenggorokanku terasa tercekat. Buru-buru kuhampiri monitorku. Menjentikkan jemari pada <i>touchscreen</i>, mengirim pesan untuk kedua anakku yang lain, Handika dan Hanum. Aku meminta mereka untuk menemuiku esok hari. Handika bekerja sebagai pengusaha batik. Batik tulis kian semarak sejak ditetapkan Unesco sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia sebelas tahun lalu. Handika lebih banyak bekerja di belakang laptopnya, memasang iklan, menerima pesanan, hingga melakukan transaksi, semuanya di dunia maya. Akan halnya Hanum, ia lebih memilih menjadi guru, sama sepertiku dulu. Mengajar di sebuah madrasah pinggiran yang sarat kemauan belajar. Pola pikir manusia telah mengubah segalanya, “Ini akan membuat semua menjadi lebih baik,” begitu kata Hanum. Aku sendiri hanya tersenyum membayangkan semasa mengajar dulu, mengenang anak-anak yang enggan belajar dan lebih senang membolos saat pelajaran berlangsung.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Aku jadi salah tingkah membayangkan Handoko kembali pulang. Tidak ada perubahan istimewa di rumah ini. Pepohonan masih melingkupi area perbukitan, hijau menyejukkan mata. Kalau ada yang baru, barangkali sekarang tidak sesepi dulu. Geliat ekonomi mengundang banyak orang datang ke sini. Akan tetapi di sini tetap tidak ada <i>mall</i> atau pusat perbelanjaan. Mereka dibiarkan berinteraksi satu sama lain agar saling mengenal dan tidak kehilangan nurani.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Sekali lagi aku membacai surat elektronik dari Handoko.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin: 0mm 0mm 0mm 36pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin: 0mm 0mm 0mm 36pt;">
<i><span style="font-family: inherit;">Ibu, pelipur hatiku.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin: 0mm 0mm 0mm 36pt;">
<i><span style="font-family: inherit;">Sudah lama ingin kukatakan padamu penyesalanku yang paling dalam. Aku merasa bersalah karena meninggalkan Ibu dan juga tanah leluhur kita. Kini aku tahu, di negeri orang dengan peradaban yang lebih maju tidaklah aku temukan kedamaian. Peradaban yang sesungguhnya, telah ada di tanah sendiri dan aku hampir melupakannya.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin: 0mm 0mm 0mm 36pt;">
<i><span style="font-family: inherit;">Ibu, aku ingin kembali dalam rengkuhan tanahku sendiri. Aku ingin bersama yang lain membangun kembali negeri ini…<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin: 0mm 0mm 0mm 36pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin: 0mm 0mm 0mm 36pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Ku-<i>replay </i>pesan itu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin: 0mm 0mm 0mm 36pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin: 0mm 0mm 0mm 36pt;">
<i><span style="font-family: inherit;">Anakku, Ibu masih menantimu untuk kembali. Kalau kau ingin melihat negeri surga yang selalu kau impikan, letaknya ada di sini. Di tanahmu sendiri. Di mana hatimu selalu membawa kembali padanya….<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #f6f6f6; color: #5c5c5c; margin-bottom: 0mm; text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Sampai di sini aku berhenti. Keringat dingin menjalari tubuhku. Gemetar tanganku saat berusaha menyentuh LCD<i>,</i> menekan menu <i>send. </i>Rasa sesak memenuhi rongga dada. Detik berikutnya membawaku pada perjalanan penuh kemenangan. Aku tidak perlu risau akan gempa bumi yang semakin kerap atau mencairnya glasier di Kutub Utara. Tidak lagi, karena orang-orang di sini sadar betul apa yang musti mereka lakukan. Mereka akan menjaga tanah surganya.***</span></div>
</div>
<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-17486885577010423422012-09-28T13:34:00.000+07:002012-09-28T13:48:29.961+07:00Kalimat Pembuka dan Penutup Surat<span style="font-family: inherit;"><b>A. Kalimat Pembuka Surat</b></span><br />
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiN-4zQ88c5WgQ1nVJfC5hfE2xFm80Qxgan355xTHWuCN8woqhW1zSaY4nLASDRC4e9UrZdqLJ_O87HAbD1OYd-YrmKOrBT39IvgNuy5cKPpcWXR-A01l8ilJnGfRoZOwsPQBhNBCv1Ys/s1600/envelove.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiN-4zQ88c5WgQ1nVJfC5hfE2xFm80Qxgan355xTHWuCN8woqhW1zSaY4nLASDRC4e9UrZdqLJ_O87HAbD1OYd-YrmKOrBT39IvgNuy5cKPpcWXR-A01l8ilJnGfRoZOwsPQBhNBCv1Ys/s320/envelove.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a class="src-url" href="http://ohsobeautifulpaper.com/wp-content/uploads/2010/07/vintage-travel-airmail-wedding-invitation-envelope-calligraphy-500x331.jpg" style="color: #5566dd; display: inline-block; font-family: 'Segoe UI', Tahoma, sans-serif; font-size: 12px; max-width: 500px; overflow: hidden; padding-bottom: 1px; padding-top: 4px; text-align: start; text-decoration: none; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;" target="_blank">ohsobeautifulpaper.com</a>
</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;">Salah satu hal yang penting di dalam surat adalah kalimat pembuka surat. Kalimat itu berfungsi sebagai pengantar isi surat yang mengajak pembaca untuk memperhatikan pokok surat Untuk menyampaikan hal itu, kita dituntut menggunakan bahasa Indonesia yang baik </span><span style="background-color: white; font-family: inherit;">dan benar. Namun, kalimat pembuka surat yang sering kita temukan dari berbagai instansi, antara lain, sebagai berikut.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(1) Sehubungan dengan surat Saudara tanggal 22 Juli 2003, No. 225/U.IV/2003 tentang permintaan tenaga pengajar bahasa Indonesia untuk orang asing. Kami ingin menanggapi sebagai berikut.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(2) Menjawab surat Saudara tanggal 17 April 2003, No.257/F/III/2003 tentang pencalonan peserta Seminar Lingkungan Hidup di Jakarta, kami beri tahukan bahwa semua peserta yang diusulkan dapat diterima.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(3) Bersama ini kami beri tahukan bahwa rapat pemegang saham PT Malabar dibatalkan karena pembukuan keuangan belum semua dilaporkan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">Penggunaan kalimat pembuka surat seperti (1), (2), dan (3) itu perlu dicermatkan. Kalimat yang digunakan dalam surat dinas hendaknya sesuai dengan kaidah bahasa. Kalimat untuk itu sekurang-kurangnya memiliki subjek, dan predikat. Selain itu, kalimat yang digunakan tidak perlu berbelit-belit. Apabila kita perhatikan, kalimat (1) tidak benar karena unsur yang ada hanya berupa keterangan yang ditandai oleh kelompok kata sehubungan dengan dan diakhiri tanda titik (.) sebelum kalimat itu selesai. Kesalahan kalimat (2) disebabkan oleh tidak adanya kata penghubung sebagai penanda keterangan yang berbentuk anak kalimat. Kalimat (1) dan (2) di atas dapat diperbaiki menjadi sebagai berikut.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(1a) Sehubungan dengan surat Saudara tanggal 22 Juli 2003, No. 225/U.IV/2003, tentang permintaan tenaga pengajar bahasa Indonesia untuk orang asing, kami ingin menanggapi beberapa hal sebagai berikut.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(2a) Berkenaan dengan surat Saudara tanggal 17 April 2003, No.257/F/III/2003, tentang pencalonan peserta Seminar Lingkungan Hidup di Jakarta, kami beri tahukan bahwa semua peserta yang Saudara usulkan dapat kami terima.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">Kesalahan kalimat (3) terletak pada isinya. Surat itu hanya memberitahukan sesuatu, tidak menyertakan lampiran dan bukan merupakan surat pemberitahuan tentang pengiriman barang sehingga tidak tepat menggunakan ungkapan bersama ini. Kelompok kata bersama ini digunakan jika ada lampiran yang disertakan atau surat itu memberitahukan bahwa ada sesuatu yang dikirimkan bersama-sama pengiriman surat itu. Dengan demikian, kalimat (3) sebaiknya diperbaiki menjadi sebagai berikut.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(3a) Kami beri tahukan bahwa rapat pemegang saham PT Malabar dibatalkan karena pembukuan keuangan belum semua dilaporkan. Berikut ini contoh kalimat pembuka surat yang disertai </span><span style="background-color: white; font-family: inherit;">lampiran atau pemberitahuan pengiriman barang (4) dan kalimat pembuka surat yang berisi pemberitahuan (5), (6), dan kalimatpembuka surat untuk surat balasan (7).</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(4) Bersama ini kami kirimkan contoh laporan yang Saudara minta.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(5) Kami mengundang Saudara untuk menghadiri rapat yang akan diselenggarakan pada hari selasa, tanggal 6 Agustus 2003.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(6) Sesuai dengan surat Saudara tanggal 14 Februari 2003, No.986/I/IX/2003, tentang penerimaan pegawai baru, kami ingin memberitahukan beberapa hal berikut.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #323232; font-family: inherit; line-height: 21px;">(7) Surat Anda tanggal 25 Januari 2003 No. 453/L/II/2003 sudah kami terima. Sehubungan dengan itu, berikut kami sampaikan jawaban kami atas pertanyaan Anda.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><b>B. Kalimat Penutup Surat</b></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><b><br /></b></span>
<span style="background-color: white; color: #323232; font-family: inherit; line-height: 21px;">Surat merupakan sarana komunikasi tulis. Agar dapat dipahami oleh pembacanya, di dalam penulisan surat (resmi), penulis perlu mempertimbangkan faktor kesederhanaan, kesantunan bahasa, kelugasan kalimat, kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata dan struktur kalimat, serta keserasian atak. Walaupun demikian, faktor kelaziman juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, bagian isi surat selalu terdiri atas bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.</span><br />
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">Bagian penutup surat dapat berupa harapan pengirim surat atau ucapan terima kasih kepada penerima surat. Hingga saat ini masih terdapat kalimat pada bagian penutup surat resmi sebagai berikut.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(1) Demikian agar Saudara maklum adanya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(2) Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">(3) Demikian, atas perhatian Bapak, kami haturkan terima kasih.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">Setiap surat yang dikirimkan tentu diharapkan untuk dapat dimaklumi oleh penerima surat. Oleh karena itu, pernyataan seperti pada kalimat (1) tidak diperlukan lagi. Selain itu, pernyataan pada kalimat (1) "Demikian agar Saudara maklum adanya" bukanlah sebuah kalimat yang lengkap karena tidak memiliki subjek dan predikat.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">Pernyataan itu hanya berupa anak kalimat yang tidak disertai induk kalimatnya. Oleh karena itu, pernyataan itu dapat dikatakan mubazir karena tidak informatif. Pada kalimat (2) penggunaan kata ganti-nya pada Atas perhatiannya diucapkan terima kasih tidak jelas mengacu kepada siapa. Bentuk -nya itu lebih tepat jika diganti dengan kata sapaan untuk orang kedua, seperti Saudara, Bapak, atau Anda karena komunikasi yang terjadi di dalam surat ialah komunikasi antara pihak pertama dan kedua. Selain itu, penggunaan imbuhan di- pada kata diucapkan terasa tidak masuk akal karena secara logika akan timbul pertanyaan, "Siapakah yang mengucapkan terima kasih itu." Ucapan terima kasih itu disampaikan oleh penulis surat kepada penerima surat. Oleh karena itu, kalimat penutup surat yang dapat digunakan ialah, Atas perhatian Saudara, kami sampaikan ucapan </span><span style="background-color: white; font-family: inherit;">terima kasih. Pada contoh kalimat penutup surat nomor (3), Demikian atas perhatian Bapak, kami haturkan terima kasih. Kata demikiantidak diperlukan pada penutup surat itu karena penggunaan kata itu tidak memberikan informasi apa pun. Selain itu, penggunaan kata haturkan tidaklah tepat karena kata haturkan itu masih bersifat kedaerahan, sedangkan surat yang dibuatnya adalah surat resmi, yang menuntut penggunaan kosakata baku bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kata haturkan lebih tepat jika diganti dengan kata ucapkan apabila kita menekankan pada keinginan untuk mengucapkan sesuatu, atau kata sampaikan apabila kita memang ingin menyampaikan sesuatu, yaitu ucapan terima kasih kepada penerima surat. Jadi, di dalam penulisan surat dinas, pada kalimat penutup surat sebaiknya tidak digunakan kata-kata yang masih bersifat kedaerahan dan tidak digunakan kata-kata yang tidak memberikan kejelasan informasi.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<b><span style="font-family: inherit;">Publikasi Ulang dari:</span></b></div>
<div style="background-color: white; color: #323232; line-height: 21px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; padding: 0px;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="http://bahasa.kemdiknas.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/408/Kalimat%20Pembuka%20Surat">http://bahasa.kemdiknas.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/408/Kalimat%20Pembuka%20Surat</a>
<a href="http://bahasa.kemdiknas.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/412/Kalimat%20Penutup%20Surat"><span style="font-family: inherit;">http://bahasa.kemdiknas.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/412/Kalimat%20Penutup%20Surat</span></a></span></div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px;">
</div>
<div style="font-family: Arial; font-size: 14px;">
</div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-16013366958026661762012-09-18T13:21:00.000+07:002012-09-18T13:27:53.661+07:00Lomba Karya Tulis Keselamatan Jalan bagi Pelajar SMP/SMA Sederajat<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_1dNZ1T_1et27UK7yD2nRPGEGYZoKbOe2FDbF_P5KU01Bxk9i0wxaPapE1oRCNpcUoUk6WRi4OeXiKQNHofzusgVlU-0_JssMixzFzonXMkw0XikccOpaSm20NV7MyBksR7RaM2OSH7o/s1600/0603Dishub1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_1dNZ1T_1et27UK7yD2nRPGEGYZoKbOe2FDbF_P5KU01Bxk9i0wxaPapE1oRCNpcUoUk6WRi4OeXiKQNHofzusgVlU-0_JssMixzFzonXMkw0XikccOpaSm20NV7MyBksR7RaM2OSH7o/s200/0603Dishub1.jpg" width="140" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit; font-size: small;">solopos.com</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;">Seiring pertumbuhan
jumlah kendaraan, angkah kecelakaan lalu lintas pun semakin tinggi. Di antara
penyebab yang disinyalir sebagai pemicu meningkatnya angka kecelakaan adalah
kurangnya pengetahuan dan kesadaran pengguna jalan dalam berkendara. Orang tua
pun banyak ambil bagian dalam hal ini, terbukti dengan semakin longgarnya izin
orang tua atas anaknya dalam hal penggunaan kendaraan bermotor. Bahkan, di
antaranya belum memiliki surat izin mengemudi.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;">Hal ini rupa-rupanya
telah menjadi keprihatinan di lingkungan Kementerian Perhubungan RI. Oleh karena
itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Direkorat Keselamatan
Transportasi Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pun berinisiatif menyelenggarakan
lomba menulis tentang keselamatan jalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;">Lomba yang digelar
secara nasional ini diperuntukkan bagi pelajar SMP/SMA se-Indonesia. Bagi yang
berminat, ketentuannya sebagai berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;">Tema<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;">“Melalui Kesadaran
Remaja, Kita Tingkatkan Keselamatan Jalan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;">Pendaftaran<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Pendaftaran ditutup tanggal 15 Oktober 2012<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Melakukan pendaftaran dan upload karya tulis secara
online pada rocaindo-hubdat.web.id<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;">Persyaratan<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Peserta adalah pelajar SMP/SMA sederajat<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Bentuk tulisan karya tulis dan judul bebas sesuai
dengan tema<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">File yang dikirimkan dalam bentuk .doc atau PDF<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Tiap-tiap peserta hanya diizinkan mengirim satu tulisan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Tulisan belum pernah dipublikasikan pada media apapun.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Tulisan merupakan karya sendiri<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Mengisi formulir pendaftaran pada web www.
rocaindo-hubdat.web.id<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;">Hadiah<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Juara 1: Piala + Uang Rp7.000.000<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Juara 2: Piala + Uang Rp5.000.000<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: inherit;">Juara 3: Piala + Uang Rp3.000.000<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;">Untuk informasi lebih
lanjut silakan hubungan panitia melalui www.roscaindo-hubdat.web.id atau
melalui contact person Titin Indiryani dengan nomor 085697798424/021-3862220</span><span style="font-family: Times New Roman, serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-74954924754332531382012-07-14T22:06:00.001+07:002012-07-14T22:24:56.227+07:00Kalender Pendidikan dan Jadwal Pelajaran Online SMP Ali Maksum TA 2012/2013<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAySlvUnxvrhBBIyHqVO-QgQ_LrF9pLFd5bN2e6ohNT6eVYsPX0btIeZLtvZT43WkD-df_88z2fUZQmtg6YEQOxYeEK3muQzUiC2x8_C3MAfHvdttldqQRzUOb90uwGSFEOfirTR0Qd70/s1600/gb32.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="148" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAySlvUnxvrhBBIyHqVO-QgQ_LrF9pLFd5bN2e6ohNT6eVYsPX0btIeZLtvZT43WkD-df_88z2fUZQmtg6YEQOxYeEK3muQzUiC2x8_C3MAfHvdttldqQRzUOb90uwGSFEOfirTR0Qd70/s200/gb32.jpg" width="200" /></a></div>
Untuk kepentingan KBM Tahun Pelajaran 2012/2013, Penanggung Jawab Kurikulum SMP Ali Maksum membuat kalender pendidikan yang berlaku selama satu semester ke depan (semester gasal). Kalender pendidikan disusun dengan memperhatikan jadwal yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi DI Yogyakarta, Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, Yayasan Pondok Pesantren Ali Maksum, agenda rutin sekolah, Rapat Kerja di Hotel Pangeran, Rapat Kerja di Kaliurang, dan kesepakatan dengan dewan guru.<br />
<br />
Selain kalender pendidikan, ditetapkan pula jadwal mengajar guru untuk semester gasal 2012/2013. Jadwal mengajar telah diusakan dibuat sefektif mungkin berdasarkan berbagai pertimbangan, baik kebijakan lembaga ataupun personal.<br />
<br />
Mengingat mendesaknya kebutuhan atas kalender dan jadwal mengajar tersebut, keduanya dipublikasikan melalui berbagai media, mulai fotokopi untuk ditempel dan diberikan langsung kepada yang bersangkutan, penyampaian melalui SMS, sampai penyebarluasan melalui website. Jadwal pelajaran yang di-upload di sini tidak selengkap jadwal yang diberikan secara langsung kepada Bapak/Ibu guru. Jadwal di sini hanya tersaji dalam dua pilihan, yaitu jadwal untuk tiap-tiap kelas dan jadwal untuk tiap-tiap guru.<br />
<br />
Untuk penyebaran melalui website ini, sudah seharusnya dilakukan melalui situs resmi SMP Ali Maksum. Walaupun begitu, karena sedang terjadi perombakan atau penataan ulang atas konten, website sekolah belum dapat digunakan. Oleh karena itu, hendaknya Bapak/Ibu sekalian memaklumi jika saya menggunakan situs pribadi ini.<br />
<br />
Berikut Kalender Pendidikan dan Jadwal Pelajaran SMP Ali Maksum Tahun Pelajaran 2012/2013.<br />
<br />
<a href="http://sabjanbadio.16mb.com/alma/kalender2012-13-alma.xlsx" target="_blank">1. Kalender Pendidikan SMP Ali Maksum Tahun Pelajaran 2012/2013</a><br />
<a href="http://sabjanbadio.16mb.com/alma/index.html" target="_blank">2. Jadwal Pelajaran SMP Ali Maksum Tahun Pelajaran 2012/2013</a><br />
<br />
Bantul, 14 Juli 2012<br />
<b>Sabjan Badio</b><br />
<div>
</div>
<div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-51934007504914823052012-07-11T14:31:00.003+07:002012-07-11T14:33:48.964+07:00Kalender Pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK Provinsi DI Yogyakarta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZwIqbQfOoxa_5ozN7bvUPqXD1domwIMRNJ2WkuFx2iSLjZ68G3fvJc99LQsB-u0BFJysnlucnhv99QdRiuYW2rW7ihuifLU9eYFWj8mb6_xqShwXBnwyYax6H80W-wrUsLEdWXNv0qME/s1600/tut+wuri.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZwIqbQfOoxa_5ozN7bvUPqXD1domwIMRNJ2WkuFx2iSLjZ68G3fvJc99LQsB-u0BFJysnlucnhv99QdRiuYW2rW7ihuifLU9eYFWj8mb6_xqShwXBnwyYax6H80W-wrUsLEdWXNv0qME/s200/tut+wuri.png" width="196" /></a></div>
Satu di antara hal penting dari pendidikan adalah perencanaan. Ada banyak komponen yang direncanakan, di antaranya agenda kegiatan. Untuk agenda kegiatan ini, biasanya diterbitkan dalam bentuk kalender pendidikan atau kalender akademik.<br />
<br />
Oleh karena dimungkinkan terjadi perbedaan agenda dan waktu pelaksanaannya dari tahun ke tahun, terutama yang berkaitan dengan peringatan haris besar agama Islam yang didasarkan atas pergerakan kalender Hijriah, maka dinas pendidikan selalu menerbitkan kalender tersendiri pada tiap-tiap (menjelang) tahun ajaran baru.<br />
<br />
Untuk kepentingan kegiatan pembelajaran di tahun ajaran 2012/2013 yang akan segera berlangsung pun, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga telah menyiapkan kalender pendidikan. Kalender ini nantinya akan digunakan, mungkin juga dimodifikasi, oleh dinas pendidikan dan satuan pendidikan di Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulonprogo, dan Kotamadya Yogyakarta.<br />
<br />
Jika Anda memerlukan kalender tersebut, dapat langsung mengunduhnya melalui Laman Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. Anda juga bisa mendapatkannya melalui tautan berikut.<br />
<br />
- <a href="http://pendidikan-diy.go.id/file/keputusan_kepala_dinas/kaldik20122013_sd.pdf" target="_blank">Kalender Pendidikan Tingkat SD</a><br />
- <a href="http://pendidikan-diy.go.id/file/keputusan_kepala_dinas/kaldik20122013_smp.pdf" target="_blank">Kalender Pendidikan Tingkat SMP</a><br />
- <a href="http://pendidikan-diy.go.id/file/keputusan_kepala_dinas/kaldik20122013_sma.pdf" target="_blank">Kalender Pendidikan Tingkat SMA/SMK</a>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-35957254574793149792012-06-15T16:10:00.001+07:002012-10-04T12:52:07.009+07:00Bahasa Puitis<b><a href="http://helvrysmart.blogspot.com/2012/06/bahasa-puitis.html" target="_blank">André Möller</a></b><br />
<i>Penyusun Kamus Swedia-Indonesia, Tinggal di Swedia
</i><br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.trektheandes.com/wp-content/uploads/2011/10/horizon.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="150" src="http://www.trektheandes.com/wp-content/uploads/2011/10/horizon.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">vanseodesign.com</td></tr>
</tbody></table>
Ketika saya akhirnya mengirim naskah terakhir Kamus Swedia-Indonesia ke penerbit di Jakarta sekitar enam tahun yang lalu, saya bertekad tidak melibatkan diri dalam penyusunan kamus lagi. Tugas seperti itu amat melelahkan, sering kali membosankan dan bisa membuat orang putus asa dan menggila. Mengingat itu, alangkah terkejut saya ketika pada 1 Januari lalu saya mengawali penyusunan Kamus Indonesia-Swedia sebagai pelengkap kamus yang sudah beredar itu. Rencananya, kamus ini akan dikerjakan lebih cepat dan akan dibubuhi titik terakhir sebelum trompet tahun baru berbunyi pada tahun depan. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bawah ingatan saya cukup pendek.<br />
<br />
Walaupun memayahkan, menjemukan, dan sesekali menjengkelkan, bergaul dengan kamus-kamus setiap hari juga bukan kegiatan yang tidak membawa manfaat atau dapat membuka mata dengan lebih lebar. Kamus-kamus akhirnya jadi teman setia yang selalu sudi memberi penjelasan dan pemahaman yang lebih dalam.<br />
<br />
Selama lima bulan ini saya sering diingatkan mengapa pada awalnya saya suka pada bahasa Indonesia ketika sudah mulai mempelajarinya. Saya dulu kala sering tersenyum ketika menyadari dan memahami unsur-unsur puitis yang melekat pada bahasa kita ini. Mari kita saksikan tiga contoh pendek. Barangkali kata pertama dalam kategori ini adalah matahari. Sehari-hari kita tentu saja tidak memikirkan makna kata ini, tapi jika direnungkan sejenak, maka kata ini akan terasa cukup indah dan puitis: setiap hari ada jasad besar di langit yang mencerahkan kehidupan kita, dan benda agung ini secara pantas kita sebut ”matanya hari” atau matahari.<br />
<br />
Tetap berhubungan dengan langit, adapun contoh kedua: kata horizon (mengapa dieja dengan z?) yang memiliki padanan yang lebih puitis: kaki langit. Bayangkan sendiri: langit memiliki kaki dan menempatkannya jauh di sana, seolah-olah kaki ini terima seluruh beban dari langit yang tak ada batasnya itu.<br />
<br />
Contoh ketiga sering muncul sekitar tahun baru dan Lebaran, dan terutama dalam berita kurang baik berhubungan dengan mercon dan petasan. Tapi, cobalah simak kata puitis ini: kembang api. Jelaslah bahwa ini bukan hanya percikan warna-warni di langit gelap atau alat anak-anak untuk mengganggu tetangganya, tapi ini sebuah bunga yang menggambarkan diri melalui api. Bukan main!<br />
<br />
Contoh-contoh kata puitis seperti ini, yang terdiri dari dua kata, masih banyak dalam bahasa Indonesia (coba cari sendiri!), tapi selain itu ada juga kata yang berdiri sendiri dan tetap memiliki unsur puitis. Kata meninggal dan berpulang adalah dua contoh dalam kategori ini.<br />
<br />
Tidak jarang orang Indonesia menggambarkan bahasa nasionalnya sebagai bahasa yang kurang lengkap, tidak mampu mengikuti perubahan zaman dan kurang ekspresif. Akan tetapi, benarkah itu? Atau itu hanya alasan agar orang bisa mengimpor kata dari luar dan agar tak usah membuka-buka kamus dan mencari-cari alternatif yang lebih menarik, ekspresif, dan puitis?<br />
<br />
Yang pasti, orang yang rajin membuka kamus dan punya ingatan yang baik, tentu saja jarang akan kekurangan kata-kata yang tepat dalam bahasa Indonesia. Kalaupun terasa kurang, bahasa-bahasa daerah tentu saja siap mendukung.<br />
<br />
Akhirulkalam, walau Anda tidak bertekad menyusun sebuah kamus, sesekali bergaullah dengan kamus-kamus yang sudah ada. Moga-moga mereka akan jadi bagaikan kembang api di kaki langit.Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-70620358381019582122012-06-14T11:10:00.000+07:002012-06-15T16:19:57.429+07:00Mendefinisikan Kembali Citizen Journalism<span style="font-family: inherit;"><b><a href="http://www.abasrin.web.id/">Sabjan Badio</a></b>
</span><br />
<span style="font-family: inherit;">Kabid Humas dan Informasi Yayasan Pendidikan Ar-Raihan</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: inherit;">humas[at]ar-raihan.or.id</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO9DO6eJOkrxQCKCbal3LW2y1hmEVtXRvuwmvSBbdDzhOWtuwgvJvWMyNY3gRj2kmKh9-RX7xX52nebxuCdUFzpg1kSP29MX_wOsgPKlO04DF2xrX4De87I2ossTL9FFMCDrdlv2v4RhI/s1600/citizen+reporter.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO9DO6eJOkrxQCKCbal3LW2y1hmEVtXRvuwmvSBbdDzhOWtuwgvJvWMyNY3gRj2kmKh9-RX7xX52nebxuCdUFzpg1kSP29MX_wOsgPKlO04DF2xrX4De87I2ossTL9FFMCDrdlv2v4RhI/s200/citizen+reporter.png" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">knowyourcell.com</td></tr>
</tbody></table>
<span lang="EN-US" style="background-color: white; font-family: inherit;">Pada tahun 2000 Oh Yeon-ho</span><span lang="EN-US" style="background-color: white; font-family: inherit;"> </span><span lang="EN-US" style="background-color: white; font-family: inherit;">mendirikan www.ohmynews.com.Beberapa </span><span style="background-color: white; font-family: inherit;">waktu </span><span lang="EN-US" style="background-color: white; font-family: inherit;">kemudian, keputusan warga Korea Selatan tersebut telah
merevolusi sistem pewartaan konvensional menjadi </span><i style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;">citizen journalism</span></i><span style="background-color: white; font-family: inherit;"> atau </span><span lang="EN-US" style="background-color: white; font-family: inherit;">jurnalisme warga (</span><span style="background-color: white; font-family: inherit;">disebut juga </span><i style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">citizen reporter</span></i><i style="font-family: inherit;">, </i><i style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US" style="background-color: white;">participatory</span></i><i style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;"> journalism/media, </span></i><i style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">grassroot
journalism</span></i><i style="font-family: inherit;">/media</i><span style="background-color: white; font-family: inherit;">, <i>open source journalism</i>/<i>media</i></span><span lang="EN-US" style="background-color: white; font-family: inherit;">), yaitu sistem pewartaan yang pada tahun 2002-2003 ikut andil
mengantarkan Roh Moo-hyun menjadi Presiden Korea Selatan periode 2003-2008. Tak cukup sampai di
situ, </span><span style="background-color: white; font-family: inherit;">kemudian </span><span lang="EN-US" style="background-color: white; font-family: inherit;">OhmyNews berkembang menjadi www.ohmynews.com
(Korea Selatan), english.ohmynews.com (OhmyNews International), dan
www.ohmynews.co.jp (OhmyNews dalam bahasa Jepang).</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Semakin hari, media yang
menganut sistem <i>citizen journalism</i>
semakin banyak. Jika beberapa tahun silam di Indonesia kita mengenal dominasi <i>Kabar Indonesia</i> (kabarindonesia.com) dan
<i>Wikimu</i> (wikimu.com), sekarang
keberadaan jurnalisme warga mulai “diakuisisi” oleh media mainstream. Sebut
saja Kompasiana (kompasiana.com), media ini merupakan lini usaha <i>Kompas</i>. Tidak hanya pada media <i>online</i>, media cetak pun telah
menyediakan ruang (dalam satu rubrik khsusus) untuk <i>citizen reporter</i>, contohnya harian <i>Tribun Jogja</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Keberadaan media cetak ini, sedikit banyak mereduksi
pengertian <i>citizen journalism</i>. Jika
dahulu <i>citizen journalism</i> didominasi
oleh media elektronik dan publikasinya hampir tanpa sensor, pada media cetak,
pemberitaan pastilah melalui proses panjang seleksi dan <i>editing</i>. Hal ini tidak lain karena telah bersinggungan dengan
bisnis yang ditandai dengan tinggi-rendahnya oplah. Keberadaan rubrik <i>citizen journalism</i> di media cetak sesungguhnya
sebagai salah satu starategi mendongkrak oplah. Oleh karenanya, tidak akan
mungkin media memublikasikan tulisan yang justru akan memperburuk citra diri
media yang ujung-ujungnya akan menurunkan minat masyarakat untuk berlangganan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Hal ini bertolak belakang
dengan media elektronik (<i>website</i>)
walupun sesungguhnya di balik keberadaan media elektronik tersebut ada nama besar
sebuah media konvensional. Cara pandang masyarakat terhadap media konvensional
berbeda dengan cara pandang masyarakat terhadap media yang berprinsip <i>citizen journalism</i>. Jika pada media
konvensional semua kesalahan akan divonis sebagai cacat, pada media <i>citizen journalism</i>, kesalahan lebih
banyak dimaklumkan sebagai “kelakuan” seorang amatir yang sebaiknya “dimaafkan”.
Jika pada media konvensional sebuah berita harus disampaikan sesuai kaidah
pemberitaan dengan tanpa cacat, pada media <i>citizen
jouralism</i>—karena permakluman—dalam membaca masyarakat kerap hanya membidik
masalah yang ingin disampaikan dengan mengabaikan kesalahan penulisan yang
kerap berulang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Pada perkembangan ini,
batasan <i>citizen journalism</i> harus
dibedakan antara prinsip <i>citizen
journalism</i> pada media elektronik dengan media cetak. Jika pada media
elektronik (khusunya <i>website</i>) jurnalis
seolah-olah ikut memiliki media dengan aktivitas yang nyaris tanpa sensor, bisa
mengirimkan berita apa pun, berita yang dikirim bisa di-<i>posting</i> kapan pun dan dengan jumlah berapa pun, pada media cetak
prinsip <i>citizen journalism</i> hanyalah
sebatas siapa yang berhak melakukan peliputan. Masalah standar, harus
dipublikasikan atau tidak, semuanya begantung mutlak pada strategi bisnis media
yang bersangkutan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Berdasarkan perbedaan tersebut,
dapat dikatakan bahwa batasan umum <i>citizen
journalism</i> saat ini, tinggal pada bagian siapa yang boleh melaporkan.
Masalah apa yang boleh dipublikasikan, tulisan siapa yang akan dipublikasikan,
dan apakah harus melalui proses <i>editing</i>
atau tidak, bergantung dengan kepemilikan media. Batasan khususnya, <i>citizen journalism</i> dibagi dua, yaitu <i>citizen journalism</i> penuh dan <i>citizen journalism</i> terbatas. Kabar
Indonesia, Wikimu, dan Kompasiana dapatlah disebut sebagai media yang menganut
prinsip <i>citizen journalism</i> secara
pernuh, sementara rubrik <i>citizen
journalism</i> pada media cetak biasanya menerapkan prinsip <i>citizen journalism</i> secara terbatas.
Terbatas di sini diartikan sebagai siapa pun boleh melaporkan, akan tetapi
terbit-tidaknya dan disunting-tidaknya sebuah tulisan bergantung kebijakan
media.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Siapakah yang Akan Berjaya?<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Media dengan prinsip <i>citizen journalism</i> dan media
konvensional sesungguhnya memiliki ruang gerak sendiri-sendiri. Dalam keadaan
normal, media konvensional akan hadir dengan berita-berita besar, ekslusif, dan
fantastis. Sementara itu, media <i>citizen
journalism</i> memilih menggarap bagian yang terlupakan, seperti tips khusus
dan berita yang dianggap tidak menjual atau bahkan tabu bagi media
konvensional.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Posisi sering berbalik ketika
terjadi sebuah ketidakstabilan, kekacauan, atau pun kedaruratan besar di suatu tempat, seperti
bencana alam. Pada kondisi ini media konvensional tidak akan mempu meliput permasalahan
secara keseluruhan. Bahkan, pada banyak peristiwa, mungkin saja media
konvesional terlambat hadir, terlambat mendapatkan berita, dan terlambat memublikasikannya.
Di sini, <i>citizen journalism</i> elektronik
(televisi, radio, dan terutama <i>website</i>)
akan menunjukkan taringnya. Reporter yang tidak berbatas dan publikasi yang tidak
dikekang oleh keterbatasan <i>space</i> dan
waktu terbit membuat berita hadir cepat, variatif, dan menyeluruh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;">Menilik keadaan ini, keberadaan
<i>citizen reporter</i> dan media berprinsip
<i>citizen</i> sesungguhnya sangatlah
penting. Hanya saja, para reporter <i>citzen</i>
banyak yang tidak memiliki bekal cukup untuk melaporkan. Untuk itu, pemerintah
dan media yang bersangkutan dipandang perlu melaksanakan pendidikan dan
pelatihan reportase atau penulisan berita untuk masyarakat. Jika hal ini
diintensifkan, diyakini revolusi pemberitaan akan lebih sempurna pada periode yang
akan datang.</span><span lang="EN-US">***</span></span><o:p></o:p></div>
<br />
<div>
</div>
<div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-88378536135189717732012-05-06T19:19:00.002+07:002012-10-04T12:59:14.443+07:00Menulis Rangkuman Isi Buku Ilmu Pengetahuan Populer<b><a href="http://www.abasrin.web.id/">Sabjan Badio</a></b>
<br />
<span style="font-family: inherit;">SMP Ali Maksum</span><br />
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="DA" style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Jenjang<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 11.0cm;" valign="top" width="416"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="DA" style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">SMP<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="DA" style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Kelas<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 11.0cm;" valign="top" width="416"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="DA" style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">VIII<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="DA" style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">SK<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 11.0cm;" valign="top" width="416"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="DA" style="background-color: white;">Mengungkapkan informasi
dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster </span><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 40.85pt;" valign="top" width="54"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="DA" style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">KD<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 11.0cm;" valign="top" width="416"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="DA" style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;"><a href="http://www.sabjanbadio.web.id/2012/05/menulis-rangkuman-isi-buku-ilmu.html"><span style="color: black; text-decoration: none;">Menulis
rangkuman isi buku ilmu pengetahuan populer</span></a><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://futureworks.co.in/knowledgecenter/wp-content/uploads/2011/10/English-Essay-Writing-Tips-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="112" src="http://futureworks.co.in/knowledgecenter/wp-content/uploads/2011/10/English-Essay-Writing-Tips-2.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">futureworks.co.in</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;">Sebelum kita sampai kepada tahapan menulis rangkuman, terlebih dahulu
kita harus memahami </span>pengertian kata rangkuman dan populer. Jika kita lihat
<i>Kamus Besar Bahasa Indonesia</i>, rangkuman disinonimkan dengan ringkasan dan ikhtisar. Ikhtisar sendiri diartikan sebagai pemandangan secara ringkas atau yang penting-penting saja. Dengan begitu,
rangkuman buku dapat didefinisikan sebagai gambaran ringkas/sekilas atau pokok-pokok
bahasan sebuah buku. Otomatis, buku yang dimaksud adalah buku ilmu pengetahuan populer.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Lalu, buku pengetahuan populer itu sendiri apa? Masih berdasarkan <i>Kamus
Besar Bahasa Indonesia</i>, populer dimaksudkan dikenal banyak orang, disukai banyak orang, atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya. Jadi, buku ilmu pengetahuan populer adalah buku yang dikenal, disukai, dan dibutuhkan oleh banyak orang atau masyarakat umum (bukan hanya golongan tertentu).</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Apakah Anda memiliki buku teks bahasa Indonesia? Apakah buku tersebut menjadi kebutuhan masyarakat pada umumnya? Jelas tidak, buku tersebut dibutuhkan orang yang sedang belajar bahasa Indonesia (golongan tertentu). Buku bahasa Indonesia kelas VIII dibutuhkan oleh orang yang sedang mempelajari bahasa Indonesia kelas VIII atau mereka yang sedang duduk di kelas VIII SMP/MTs.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Lalu, bagaimana dengan buku yang berjudul <i>Mengenali Karakter Anak Melalui Golongan Darah</i>? Apakah buku ini dimungkinkan disukai atau dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya? Jika iya, berarti buku ini dinamakan buku pengetahuan populer.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b>Beda Rangkuman dengan Kesimpulan</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Kesimpulan dapat diartikan sebagai pendapat akhir bedasarkan uraian sebelumnya. Hal ini berbeda dengan rangkuman yang hanya menyampaikan data-data dalam bentuk ringkas. Dengan kata lain, dalam kesimpulan kita boleh berpendapat, tentu saja pendapat tersebut berdasarkan data-data atau uraian yang telah disampaikan. Sementara itu, rangkuman adalah versi ringkas dari uraian tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b>Langkah-langkah Menulis Rangkuman</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<ol>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Membaca<br />Carilah buku pengetahuan populer, bisa dengan membelinya di toko buku, meninjamnya pada <br />teman, atau meminjamnya di perpustakaan. Bacalah buku tersebut secara keseluruhan.</span></li>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Mencatat hal-hal penting<br />Sambil membaca, jangan lupa mencatat hal-hal penting. Hindari penggunaan pensil apalagi stabilo. Hal ini akan bermasalah jika buku yang kalian baca merupakan buku pinjaman. Jika pun buku sendiri, tentu kalian akan kesulitan menemukan lagi bagian-bagian yang telah ditandai. Cara yang direkomendasikan adalah dengan membuat catatan-catatan kecil di buku tulis.</span></li>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Memetakan hasil pembacaan dan pencatatan<br />Gunakan catatan kalian tersebut untuk memetakan materi buku. Pemetaan ini juga bisa berdasarkan bab-bab buku.</span></li>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Menuliskan kembali menjadi kalimat-kalimat dan/atau paragraf-paragraf utuh<br />Langkah terakhir, menuliskan catatan berserta pemetaan yang telah dilakukan menjadi kalimat-kalimat dan/atau paragraf-paragraf sehingga dengan membaca tulisan tersebut orang lain dapat mengetahui gambaran ringkas atau hal-hal pokok isi buku pengetahuan populer tersebut. </span><span style="text-indent: -18pt;">Berikut contoh rangkuman buku <i>Cara Menuju Sukses</i> (Kisyani, 2008: 7-8).</span><span style="text-indent: -18px;"><br /><i><br />Cara
menuju sukses adalah dengan memanfaatkan tiga lingkaran sukses, yaitu karier,
perkembangan pribadi, dan hubungan baik dengan lingkungan.</i></span><span style="text-indent: -18px;"><i><br /><br />Karier
meliputi kegiatan mengerjakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya serta
kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Perkembangan pribadi mencakup
usaha untuk lebih mengenal diri sendiri, kebutuhan, dan keinginan, menentukan
apa makna sukses dan pencapaian harga diri. Hubungan baik berupa usaha lebih
akrab dengan lingkungannya (orang tua, teman di sekolah, masyarakat di sekitar
rumah, atau masyarakat di lingkungan organisasi yang diikuti).</i><div style="text-indent: -16px;">
<i><br />Langkah
menuju sukses mencakup empat langkah. Langkah pertama, yaitu memastikan
identitas dengan mengenali diri sendiri, membangun kesuksesan dengan memahami
diri sendiri, mengatasi rintangan, dan berpikir positif. Langkah kedua,
ciptakan visimu, yaitu memiliki visi hidup, memutuskan arah, dan selangkah demi
selangkah mewujudkan visi dengan membuat daftar, memanfaatkan imajinasimu,
menentukan target, menentukan sosok panutan, dan menjaga diri agar fokus.
Langkah ketiga, buat rencana perjalanan, maju selangkah demi selangkah,
menempuh dan menjaga agar tetap di jalur, meningkatkan keterampilan mengatur
waktu, dan periksa kemajuanmu. Langkah keempat, kuasai perjalananmu! Dalam hal
ini remaja diharapkan tahan banting menghadapi ujian yang menghadang.</i></div>
<div style="text-indent: -16px;">
<br /></div>
<div style="text-indent: -16px;">
<b>Daftar Pustaka</b></div>
<div style="text-indent: -16px;">
Laksono, Kisyani. 2008. <i>Bahasa Indonesia Kelas VIII</i>. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas RI.</div>
<div style="text-indent: -16px;">
KBBI Daring</div>
</span></li>
</ol>
<div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7066074986554449165.post-55705268624326891592012-05-02T13:01:00.000+07:002012-05-02T13:15:33.260+07:00Video "Koboy Palmerah", Kegagalan Sistem Pendidikan?“Koboy Palmerah” adalah tajuk video yang menghebohkan rakyat
Indonesia akhir-akhir ini. Video yang diunggah ke Youtube oleh pemilik akun U<a href="http://www.youtube.com/user/UnpluggedTheTV"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">npluggedTheTV</span></a> (30/4) itu membuat
heboh, pasalnya menggambarkan seorang aparat TNI yang sedang memukul dan
mengancam seorang pengendara sepeda motor dengan pistol dan stik besi. Status pelaku
yang anggota TNI diketahui dari mobil dinas yang digunakannya. Dalam video itu,
terlihat mobil dinas TNI tersebut berpelat 394-00. Belakangan diketahui,
anggota TNI yang terekam ternyata sorang perwira berpangkat kapten, Kapten A
(vivanews.com).<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan pernyataan Kepala Sub Dinas Penerangan Umum TNI
Angkatan Darat, Kolonel Zaenal Mutaqin, yang dirilis oleh Vivanews.com,
anggota TNI tersebut hanya mengacungkan air soft gun dan stik besi agar
pengendara sepeda motor bersedia mengeluarkan SIM-nya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Pada pukul 15.00 saat itu saya berniat akan menjemput orang tua saya di
Bandara Soekarno Hatta. Saat melintas di Palmerah, situasi jalan raya sedikit
tersendat. Pada saat mobil saya bergeser ke arah kiri, kaca kiri mobil saya
diketuk. Pengendara itu berkata 'jangan mentang-mentang aparat seenaknya saja'.
Saya kaget lalu turun dari mobil untuk menanyakan masalahnya. Saya berpikir
motornya terserempet tapi ternyata tidak. Saya tinggalkan dia sambil dia
mengancam akan melaporkan ke atasan saya. Saya bilang silakan saja. </i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Saya kembali ke mobil dan siap
melanjutkan perjalanan menuju bandara karena khawatir, orang tua saya
mengidap sakit jantung. Ketika akan menyalakan mesin mobil, pintu mobil saya
ditendang dan kaca mobil diketok oleh pengendara motor itu. Saya turun dan
sempat mengeluarkan dan mengacungkan air soft gun dan stik besi yang saya punya
agar dia mengeluarkan SIM miliknya. Lalu Pomdam Jaya melintas dan saya dibawa.</i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hal ini bertolak belakang dari kenyataan di video yang menunjukkan pelaku tidak hanya meminta SIM, tetapi sempat berusaha memukul si pengendara sepeda motor. Bahkan, sempat terdengar satu kali letusan senjata.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Patut disayangkan, anggota TNI yang sejatinya menjaga
kedaulatan negara untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan warga negara justru
sebaliknya, mengancam warga negara. Menilik usianya yang masih muda, besar
kemungkinan Kapten A lulusan akademi militer. Itu artinya, setidaknya empat
jenjang pendidikan telah dilaluinya, SD, SMP, SMA, dan Akmil.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pada tiap-tiap jenjang pendidikan tersebut, setidaknya SD
s.d. SMA, selalu ada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan mata
pelajaran agama. Belum lagi, mata pelajaran lain yang sejatinya tidak terlepas dari muatan pendidikan pekerti, kewarganegaraan, nasionalisme, sopan santun, agama, dan disiplin. Bagaimana mungkin seorang aparat TNI yang seharusnya telah
kenyang dengan berbagai pendidikan dan tahu hukuman yang akan diterima atas tindakannya tersebut, tetap melakukan aksi koboy di jalan raya?</div>
<br />
<a href="http://youtu.be/yyDZq2eZxcs" target="_blank"><b>Lihat video</b></a><br />
<div>
</div>
<div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com2